Kencan Dan Nyasar

Tadi malam ceritanya kencan buat merayakan 6 bulan pernikahan. Iya, 6 bulan dimana kami merasa seperti baru kemarin menikah. Ya iya pastinya. Setelah 5 bulan pisah dan baru berkumpul kembali 10 hari ini, jadi merasa baru πŸ™‚ Bukan merayakan juga sih tepatnya, hanya ingin makan malam lanjut nonton film. Karena kami berdua pencinta Sushi, akhirnya diputuskan sejak minggu kemarin kalau makan malamnya all you can eat Sushi. Sejak minggu kemarin Mas Ewald sudah pesan tempat untuk hari senin 9 februari 2015. Dia juga sudah memberi tahu kalau tempatnya, Restaurant Yuniku ini dekat dengan kantor, tinggal jalan kaki. Saya bertanya apakah halal? dan menurutnya saat itu yang namanya restaurant Sushi pasti tidak menjual makanan yang diharamkan. Saya menegaskan, apakah ada tulisan halalnya? dia tidak bisa memastikan. Beberapa hari lalu saya mencoba mencari tahu dari websitenya. Tidak melihat ada tulisan Halal. Saya mulai was-was, kemudian bilang ke Suami kalau ternyata nanti tidak ada tulisan Halalnya, pindah restaurant saja. Jadi kami sudah mempunyai alternatif tempat makan. Ternyata ketika sampai disana, di daftar makanannya tercantum tulisan Halal. Jadi makan dengan lahap akhirnya.

Jadi ada semacam “drama” sebelum kami mulai berkencan. Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya kalau beberapa kali saya sudah bisa dan biasa naik angkutan umum disini, tanpa nyasar. Sejak hari minggu, Mas Ewald juga sudah beberapa kali memberi petunjuk harus naik apa sampai ke Zoetermeer, tempat restaurant tersebut berada. Saya juga sudah hapal luar kepala. Bahkan senin paginya, saya dikirim lewat email hasil google map untuk menuju kesana. Jadi rutenya : Saya akan naik bis dari halte di Ypenburg jam 16:18 (nama haltenya Weidevogellan), lalu setelah 3 halte saya harus berhenti di Station Leidschenveen. Setelahnya saya harus lanjut dengan trem nomer 3 atau 4 menuju ke Stadhuis Zoetermeer. Nah, saya harus turun disitu karena Mas Ewald akan menjemput saya. Simpel kan. Jadi saya sudah siap-siap sejak jam 2 siang. Berdandan poles ini itu, maklum kalau dirumah tidak berdandan. Tampil cantik dengan berdandanan untuk suami kan salah satu ibadah :). Jam 4 sore saya sudah keluar rumah, berjalan sekitar 5 menit menuju halte. Menunggu sekitar 12 menit disana, duduk kedinginan. Saya berpikirnya lebih baik menunggu daripada terlalu mepet waktunya atau ketinggalan. Setelah bisnya datang, saya duduk dekat pintu, dekat mesin check in/out. Setelah menghitung sampai 3 halte, saya berpikir setelah ini saya turun. Tapi saya lihat dilayar, kok yang tertera bukan Station Leidschenveen melainkan Leidschenveen Centrum. Wah, berarti bukan ini, pikir saya waktu itu. Akhirnya saya tetap duduk, tidak keluar. Bis terus berjalan sampai melewati 3 halte. Perasaan saya sudah tidak enak, ada yang aneh ini, sepertinya saya nyasar. Kemudian saya menelepon Suami, setelah saya beritahu nama stasiun berikutnya, dia bilang memang saya seharusnya turun di Leidschenveen Centrum. Lha wong namanya beda dengan petunjuk, makanya saya tidak turun. Benar kata pepatah nih, malu bertanya sesat dijalan, nyasar :). Saya berusaha tidak panik, nada bicara saya atur senormal mungkin, supaya Suami juga tidak panik. Untungnya (masih untung, Indonesia sekali hehe) langsung ada bis kearah sebaliknya menuju Leidschenveen Centrum. Sesampainya disana saya menuju keatas untuk ganti naik trem. Ternyata trem nomer 3 datang ketika saya baru sampai diatas. Dan keretanya berhenti sekitar 50 meter didepan saya. Walhasil saya langsung berlari kencang. Beruntungnya ada mas mas yang baik hati untuk menahan pintu keretanya. Ketika saya sudah masuk ke trem, saya mengucapkan terima kasih ke mas mas tersebut, baik sekali. Oh iya, Mas Ewald selalu mengingatkan saya agar jangan sampai lupa check in/out ov-chipkaart apapun keadaannya, karena sering ada pemeriksaan mendadak didalam bis, trem atapun kereta. Bersyukurnya kemarin masih ingat untuk check in/out ov-chipkaart,Β karena kemarin di trem saya terkena pemeriksaan. Petugasnya menyapa saya dengan tersenyum sambil berbicara sedikit bahasa Indonesia “Terima Kasih”, “Selamat Jalan”, dan “Sama-Sama”. Kok ketahuan ya saya dari Indonesia (berharap banget ada yang mengira dari Yunani haha Yuk Deny sih ini bukan Yunani *kriikk krikkk).

Perjalanan selanjutnya lancar sampai Mas Ewald menjemput saya di Stadhuis Zoetermeer. Dia terkejut melihat saya berdandan. Cantik katanya. Ya iyaa, istri sendiri dipuji. Tidak sia-sia juga poles sana sini meskipun ya hasilnya tidak jauh berbeda dengan sehari-hari :D. Selalu ada pengalaman pertama, termasuk nyasar, supaya belajar jangan lagi mengulang kesalahan yang sama. Entah dikemudian hari nyasar ditempat yang berbeda haha. Ya mudah-mudahan lain kali lebih pintar. Entah karena efek nyasar atau memang sudah waktunya makan, sesampainya di Yuniku, saya lapar sekali. Kami sampai jam 5 sore, masih sepi, baru ada 2 meja yag terisi. Pertama lihat langsung suka dengan dekorasinya dan tata letak mejanya. Kemarin tidak sempat foto-foto ruangannya, tapi bisa langsung dilihat di website pada link diatas. Pelayanannya ramah dan cepat. Saking ramahnya, kami meminta tolong foto beberapa kali dilayani dengan penuh senyuman. Jadi all you can eat ini sistemnya ada 5 kali pemesanan. Masing-masing pesan 5 jenis makanan per orang. Awalnya seperti biasa masih makan dengan kalap. Sampai pemesanan ke 5 saya sudah menyerah. Tidak sanggup lagi, hanya memesan buah dan udang. Mas Ewald bertahan sampai terakhir. ada sebanyak 130 menu kalau tidak salah. Secara menyeluruh puas makan disini, Suasana tidak terlalu ramai, tempat nyaman, penyajian cepat, rasa enak sekali, dan pelayanan ramah dan cepat. Sangat merekomendasikan Yukiniku ini. Hanya satu saya merasa sup rasanya terlalu asin.

Setelah hampir 2 jam makan, perut kekenyangan, kami langsung bergegas menuju bioskop Utopolis untuk menonton film The Theory Of Everything, yang diadaptasi dari memoir Jane Hawking, mantan istri Stephen Hawking, yang berjudul Travelling to Infinity : My Life with Stephen. Hawking adalah seorang Professor dibidang Fisika yang terkenal dengan penemuannya yang bernama Hawking Radiation,Β menderita amytrophic lateral sclerosis (ALS) yang divonis dokter hanya mempunyai kesempatan hidup 2 tahun pada saat umur 21 tahun, dimana kenyataannya disebutkan difilmnya pada saat diputar tahun 2014 sudah berumur 72 tahun dan tetap produktif dengan beberapa penemuan yang lainnya. ALS adalah penyakit yang mempengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan kelemahan otot dan atrofi. Penyakit ini menyebabkan kematian neuron motorik, yang berarti otak kehilangan kemampuan untuk mengendalikan gerakan otot. Ketika otot dalam diafragma dan dinding dada gagal, penderita akan kehilangan kemampuan untuk bernapas tanpa bantuan ventilasi. Kebanyakan orang dengan ALS hanya bertahan 2 sampai 5 tahun setelah diagnosis. Lebih jauh tentang film ini dapat dibaca disini.Β Secara garis besar,Β The Theory Of Everything merupakan bentuk penghargaan tertinggi yang dapat diberikan industri perfilman untuk Stephen dan Jane Hawking. Melalui gaya narasi yang membuat penonton hanyut secara emosional, wajar saja jika film ini akan menjadi salah satuΒ contender kuat di ajang penghargaan 87th Academy Awards pada tanggal 22 Februari 2015 mendatang. Saya dan Suami puas selesai menontonnya karena akting dari Eddie Redmayne sebagai Stephen Hawking dan Felicity Jones sebagai Jane Hawking sangat total. Saya juga suka karena film ini berlatar belakang Inggris, jadi kental dengan aksen British. Saya suka dengan aksen British, terdengar seksi :). Oh iya, kemarin disela film diputar, tiba-tiba ada jeda dan ada tulisan Pauze dilayar. Saya tanya ke Mas Ewald apakah biasa seperti ini, dia bilang belum pernah nonton film ada pauzenya. Karena satu ruangan hanya ada 8 orang, maka mereka memanfaatkan untuk keluar membeli makanan atau ke kamar mandi. Jedanya lumayan lama, 10 menitan.

Begitulah sekelumit cerita saya tadi malam berkencan dengan suami yang diwarnai dengan acara nyasar. Pulang dari bioskop suasana menuju stasiun sudah sangat sepi, kami berjalan bersenda gurau mentertawakan kejadian nyasar saya. Terkadang, yang membuat kita sedih, kecewa, ataupun terluka disuatu masa, suatu saat ketika mengingatnya kembali, kita sudah mampu mentertawakannya. Begitulah hidup, seperti roda berputar yang tidak pernah diam dan selalu bergerak. Karenanya, sangat perlu untuk memanfaatkan sebaik mungkin untuk hal-hal berguna waktu yang tidak akan pernah bisa diputar ulang, kecuali pintu doraemon muncul menjadi nyata πŸ™‚

-Den Haag, 10 Februari 2015-

semua foto disini adalah dokumentasi pribadi

http://restaurantyuniku.nl/
http://restaurantyuniku.nl/
Logo Halal
Tulisan Halal

IMG_0179

IMG_0181

IMG_0182

Muka bahagia karena perut kenyang hatipun senang riang gembira haha
Muka bahagia karena perut kenyang hatipun senang riang gembira haha

13 thoughts on “Kencan Dan Nyasar

  1. Pingback: Alpha88
  2. ya ampun sampe nyasar segala ya. hahaha.
    iya ya kalo naik kereta mesti tetep tap daripada kena denda kalo diperiksa ya. πŸ™‚

    btw salam kenal ya.. lagi blogwalking πŸ™‚

    1. hai Arman, salam kenal juga. Thanks sudah mampir yaaa… Nanti aku mampir blogmu juga, bukain pintu hehehe
      Iyaaa… maklum waktu itu baru seminggu pindah kesini, jadinya masih suka bingung. Malunya itu yang ga nahan kalo misalkan ketauan ga tap hahaha. Pemeriksaannya random banget

  3. Muka bahagia karena perut kenyang hatipun senang riang gembira haha => aku jadi ikutan ketawaa hehehe… ecieeee mba den yang kencan uhuuuy, nggak bisa gangguin, kejauhan euy πŸ™‚

  4. kalau belum nyasar belum berasa eforianya :-D, aku juga sering banget nyasar pas awal2 tinggal di sini mbak den, tapi biasanya tlp suami trus suruh suami yang ngomong sama orang di sebelah saya siapa aja pokoknya, trus di kasih tau deh jalan baliknya,hehe
    btw mas Ewald rambutnya dah panjang, mbak den cantik deh πŸ™‚
    oh ya masalah resto halal2 itu kalau di italia sini jarang ada yang halal jadi aku takuuut mau makan di sembarang resto πŸ™‚

    1. Iya bener banget. Tempat baru, jadi wajar kalo nyasar *pembenaran hehe* Beruntungnya disini mereka bisa bahasa Inggris, jadi kalaupun aku nyasar, kalau aku mau tanya, mereka masih bisa bahasa Inggris. Tapi tips kamu boleh juga diterapkan, berharapnya ga nyasar lagi sih :). Haha, Thanks Adhya, hasil moles bedak dikit. Iya, rambutnya dah gondrong :D… Aku juga selektif disini kalau mau makan direstoran. Kamu jarang makan diluar dong ya berarti? pasti jago masak deh, asyiikkkk bisa incipin masakanmu kalo aku kesana *berasa diundang :D*

    1. Nah, itu dia. Makanya aku kemaren akhirnya nanya, disini apakah memang ada pause kalo nonton film, dia bilang malah baru sekali ini nemuin yang beginian selama nonton. Aku sih baru 2 kali nonton disini, yang pertama dulu ga ada pausenya πŸ˜€

  5. saya juga baru hari minggu kemarin nonton the theory of everything, saya suka si Eddie keren banget dah. beberapa minggu lalu baca still alice-Lisa genova yang tentang alzheimer itu, dua cerita ini…. dan otak, itu superdupercomputersystem kita

    1. Kereeennn yaa aktingnya Eddie. Aku juga suka banget sama cantiknya Felicity. Gigi kelincinya menyita perhatianku. Iya Ruru, karena nonton film ini, aku jadi tertarik untuk menelusuri tentang sistem kerja otak πŸ™‚

  6. Deeeen migrasi ke wp ajaaa susaaah kalii balas2an komennya. Seru sekali kencannya dan aku mau kencan juga sebentar lagi hihihihi…filmnya juga baru mo kutonton

    1. Dari minggu kemaren sudah diomongin ke Suami ini mau migrasi ke WP.com gimana caranya. Aku gaptek, dia yang bisa, tapi dia masih (sok) sibuk :D. Maapkeeuunn *sungkem*… Asyiiikkk ada yang mau kencan jugaaa. Nunggu ceritanya *nangkring cantik* sama pendapatnya tentang pilem ini jugaa yaaa seteah nonton πŸ™‚

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.