Musim gugur atau Autumn atau dalam bahasa Belanda disebut Herfst tahun 2015 ini adalah yang pertama buat saya. Selama ini saya hanya menikmati musim gugur lewat serial Korea dan drama Jepang. Saya dulu memang maniak sekali melihat serial Korea dan Jepang. Masih ingat betul bagaimana saya lebih mementingkan begadang maraton serial korea dibandingkan mengerjakan revisi tesis. Lebih parahnya ketika sedang menunggu antrian bimbingan, teman-teman yang lain tidak tenang sambil membolak balik draft tesis, saya dengan santainya menunggu sambil melanjutkan menonton serial Korea. Cukup sekian info kecanduan saya pada serial Korea dan Jepang. Sekarang sudah insyaf kok (sementara).
Dulu suka membayangkan bagaimana rasanya melihat langsung daun berwarna merah, kuning, pink yang berguguran, berserakan ditanah atau trotoar, atau pohon yang siap meranggas dengan daun berwarna merah kehitaman. Pasti romantis sekali. Musim gugur yang awalnya hanya khayalan tingkat tinggi -seperti judul lagu Peter Pan- sekarang saya bisa merasakan sendiri, meskipun belum semua daunnya berubah warna menjadi kuning atau merah. Entah kenapa saya merasa durasi hari matahari bersinar lebih sering pada musim gugur dibandingkan pada musim panas lalu. Kalau saya tidak salah ingat, selama musim panas hujan hampir datang setiap hari meskipun ada saat tertentu ketika puasa selama 19 jam panasnya menyengat sampai 38 derajat celcius, yang setelah saya rasakan masih lebih panas di Surabaya dengan suhu yang sama. Selama musim gugur ini matahari berbaik hati selalu menampakkan sinarnya, cerah dan hangat. Birunya langit selalu menggemaskan, seperti tidak pernah cukup untuk mengagumi betapa indahnya langit yang berwarna biru bersih, meskipun beberapa kali hujan tetap rajin mampir. Ada kegiatan mewah yang rajin kami lakukan selama beberapa kali akhir pekan, yaitu berkegiatan di alam.
Maksud dari berkegiatan dialam yaitu bersepeda keliling kota Den Haag (meskipun dalam keseharian, kami juga bersepeda kemana-mana), duduk-duduk ditaman, jalan-jalan ke beberapa hutan yang lokasinya di Zoetermeer dan Delft, dan piknik membawa tikar sambil membaca buku dipinggir danau. Kenapa saya menyebut kegiatan mewah? karena ketika sinar matahari muncul disini mewah sekali rasanya, membuat hati riang gembira. Jadi ketika matahari sedang tampil maksimal, saya memanfaatkan juga lebih maksimal. Saya selalu berseloroh dengan menyebutnya sebagai kegiatan mengumpulkan vitamin D sebanyak mungkin sebagai cadangan pada musim dingin nanti. Bahkan sewaktu kehutan, saya melihat beberapa anak kecil terlihat asyik tertawa riang sambil membawa kantung, mengumpulkan jamur. Saya tidak tahu pasti jamur jenis mana yang bisa dikonsumsi ataupun yang beracun. Ada juga beberapa dari mereka yang membawa ember, mengumpulkan apel-apel yang sedang ranum memetik langsung dari pohonnya. Hari sabtu lalu saya juga berkesempatan bersepeda bersama Crystal, menjelajahi hutan, danau, dan taman ditiga kota.
Akhir pekan lalu, saya dan suami pergi ke sebuah bukit yang tidak jauh dari rumah untuk latihan lari. Bukit ini juga menjadi tempat suami berlatih mountain bike seminggu sekali. Rencananya tidak berapa lama lagi kami akan mengikuti lomba lari. Tanjakan bukit ini lumayan curam juga, mengingatkan saya pada tingkat kesulitan di Bromo Marathon. Berlatih jam 8 pagi dengan suhu 2 derajat celcius, angin yang menerpa pelan serta tanjakan yang susah dilalui, bukan perkara mudah. Saya yang memang latihan berdasarkan mood merasakan dampaknya. Nafas pendek, tangan berasa kebas kedinginan, bahkan pada satu titik saya merasakan susah bernafas seperti kehabisan oksigen. Tetapi begitu melihat pemandangan di bukit dan hutan, serta matahari yang perlahan bersinar membuat saya kembali bersemangat.
Dan tentu saja, oktober tidak lengkap tanpa kehadiran labu kuning atau pumpkin. Sepanjang mata memandang, pumpkin ada dimana-mana. Bahkan di pasar harganya juga lumayan murah. Dan ini kali pertama saya membuat pumpkin soup yang resepnya mencontek dari blog Beth. Rasanya luar biasa enak, sehat, hangat dibadan dan tentu saja gampang dan tidak ruwet dalam proses memasaknya. Suami sampai nambah berulangkali.
Namun sejak beberapa hari ini suhu menurun. Meskipun matahari tetap bersinar, tetapi hawa dingin semakin menusuk ditambah angin. Bahkan kemarin sewaktu saya pergi ke sekolah, suhu dipagi hari 1 derajat celcius, sekitar jam 10 naik menjadi 3 derajat celcius. Seorang teman yang tinggal di Groningen mengatakan bahwa suhu disana sudah -2 derajat celcius dipagi hari pada waktu yang sama. Saya sudah mengeluarkan perlengkapan winter : jaket tebal, sarung tangan, dan baju berlapis agar badan tetap hangat. Ada pemandangan yang menggelitik saat saya pulang sekolah. Matahari bersinar terang, tapi orang-orang lalu lalang dengan berpakaian winter lengkap : boots selutut, syal, jaket tebal, kupluk, dan beberapa memakai sarung tangan juga. Saya yang awalnya merasa aneh karena sudah memakai jaket tebal, begitu melihat mereka jadi tersenyum “Horeee, tidak saya saja!”
Sejauh ini menyenangkan perkenalan dengan musim gugur pertama saya di Belanda. Udara tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin (pada awalnya) , daun berwarna-warni, langit biru, dan banyak melakukan aktifitas di alam.
Semoga hari-hari kalian menyenangkan juga ya.
-Den Haag, 13 Oktober 2015-
Semua foto adalah dokumen pribadi.
Foto2nya keren mbaaa..
Terima kasih 🙂
Jamurnya cantik banget…. Kayak yang di film animasi apa gitu. bersusun kayak rumah jamur…
Terima kasih 🙂
Hahaha, tapi cuma dalam kondisi cuacanya oke ya. Nggak kayak minggu ini. Bikin down aja cuacanya, hahaha 😆
Iya Ko, semakin down nih cuaca dari hari kehari. Untunglah kamu ngungsi sejenak ke India haha
How lucky you, Mba. Liat pemandangan adem gitu bisa relaksasi tiap hari.
Iya Frany, beruntung kalau cuaca sedang cerah kami bergegas memaksimalkan kegiatan. Soalnya kalau mendung dan hujan kan ga nyaman juga berkegiatan diluar. Dingin 🙂
Ampuuun aku juga penasaran kaya apa rasanya disana saat ini, enak tempat mu den banyak alam terbuka segerrr…
Duuh tu langit kece banget.
Kalau lagi cerah memang warna langitnya kece banget Ria. kalau lagi mendung dan hujan, abu2 terus berhari2. Iya, rumah kami disini ga jauh dari hutan, taman, dan danau. Hiburan murah meriah menyehatkan 🙂
Aku juga paling favorit dengan Fall walopun ada sesuatu dengan winter yang bikin aku juga suka haha..apalagi klo salju tebal, dimana2 hitam, putih, abu2 hihihi.
Love pumpkin soup, coba bikin kue labu yg pake kayu manis juga Den. Yum yumm temen kopi/teh.
Btw aku masih sulit bgt reply komen balasanmuuuu duuh gak bersahabat niih ama wp.
Awal tahun ini pertama kali datang pas winter. Duh aku gak suka dinginnyaaa. Ya iya belum adaptasi soalnya. Biasa di Surabaya kisaran 40 derajat trus nyemplung ke negara yang udaranya single derajat waktu itu. Yang ada arah2 tiap hari. Cranky hahaha.
Ah iya bener Mikan, next project kayaknya pengen bikin kue labu aroma kayu manis. Yummmy banget pastinya. Kami ga suka minum teh atau kopi mikan. Palingan buat teman minum air putih hahaha. Thanks idenya.
tentang komen susah, aku beneran angkat tangan 😀 entah apa yang terjadi sama blogku ini. Tapii thanks ya sudah menyempatkan mampir, meskipun susah banget masuknya.
Musim gugur masih enak buat jalan-jalan setiap hari, musim dingin nanti entahlah ngapain aja klo hanya dirumah 😀 . Ditempatku belum terlalu banyak daun-daun yang berubah warna Den. Yang aku ga suka klo sudah dingin, bangku taman, terminal dan tempat umumnya lainnya jadi sangat dingin krn terbuat dari besi, pengen duduk krn lelah tp ga tahan dinginnya haha.
Iya nih Nel, ntar kepikiran kalau musim dingin datang. Padahal tetep harus berangkat sekolah. Menerjang dingin dan angin hahaha. Iya disekitar rumahku daunnya belum banyak yang berubah. Dekat rumah mertua sudah banyak yang menguning. Bener, ngeselin emang kalau mau duduk trus bangkunya dingin. Aku juga sering gondok sendiri hahaha
Pernah kulihat seorang nenek bawa karton buat tatakan duduk, jadi pas aku jalan2 sama Ben, aku ngambil brosur supermarket buat alas duduk di terminal bus haha.
ah iya bener Nel. Bisa dicontoh itu, daripada merasakan dinginnya bangku besi hahaha
Huwowowowowow Deeeeeen… Hatiku berdesir-desir lihat pemandangannyaaaa.. Nikmat banget kayaknya ya, cuma mbayangin suhunya yang cuman beberapa derajat celcius langsung gatel kakiku *aku lek kademen gatel. Hahahaha. 😀
Bener Dan, nikmat kalau suhunya ga dingin. Lek wes adem, beuuhh njebeber ga karuan. Aku punya alergi kulit (dulu sampai tes alergi segala) dan sinusitis parah (pernah operasi 2 kali) kalau dingin kulitku selalu bentol2 merah dan gatel. Apalagi kalo kena dingin AC. Tapi sejak pindah kesini, entah opo’o meskipun adem nemen tapi sinusitis dan alergiku ga pernah kambuh (Alhamdulillah) jadi kusimpulkan sendiri, mungkin karena udaranya disana yang kotor. Udara dari AC atau udara sehari-hari.