“You look so young if you say that you are a married woman. I guess your age is around 23 years old”
Bukan hanya sekali atau dua kali hal tersebut terlontar ketika ada yang bertanya tentang status saya selama 10 bulan tinggal di Belanda, keluarga suami juga mengira saya masih berusia 24 tahun ketika tahun kemarin pertama kali diperkenalkan pada keluarga inti. Bahkan beberapa malam lalu ungkapan serupa juga saya terima ketika menghadiri pertemuan rutin volunteer di Den Haag. Awalnya tentu saja senang bukan kepalang dan rasanya ingin beradegan seperti difilm-film India, berlari mengelilingi taman lalu berputar diantara pepohonan, karena terlalu bahagia bahwa mereka mengira usia saya masih dibawah 25 tahun. Saya ingat sekali hari pertama di sekolah bahasa Belanda, ketika sesi perkenalan yang salah satunya adalah menyebutkan status dan usia. Semua siswa diruangan (sekitar 15 orang) yang awalnya hening, menjadi berisik ketika saya menyebutkan usia dan status. Mereka tidak percaya saya sudah berusia diatas 30 tahun. Bahkan guru saya pun sampai menanyakan 2 kali tentang usia, memastikan bahwa yang didengarnya adalah benar. Yang selalu membuat tertawa kalau mengingatnya adalah salah satu teman sampai ingin melihat identitas saya, memastikan bahwa saya benar-benar berusia sesuai yang disebut pada saat sesi perkenalan. Dulu saya beranggapan kalau ada yang bereaksi seperti itu ketika pertama kali pindah ke Belanda hanya sekedar basa-basi, ingin menyenangkan hati saja. Tapi saya langsung teringat, orang Belanda kan bukan tipe yang basa-basi. Jadi yang terlontar ya sesuai dengan yang dipikirkan. Kalau ada yang penasaran saya usia berapa, bisa dikira-kira dari cerita tentang masa kuliah.
Saya juga sering mendengar dari pembicaraan sesama orang Indonesia bahwa Asian memang terlihat lebih muda dari usia sebenarnya dibandingkan Caucasian. Karena penasaran kenapa hal tersebut bisa terjadi, akhirnya saya menelusuri beberapa artikel dan penelitian terkait hal tersebut. Meskipun tidak terlalu mudeng juga secara terperincinya, tapi secara garis besar memang karena faktor genetik dan kromosom yang mempengaruhi. Untuk lebih jelasnya silahkan googling, karena akan banyak sekali penelitian yang terkait dengan hal ini. Hahaha tulisan opooo iki, yang baca malah disuruh googling sendiri, maafkan ya :D.Β Itu kalau kita membicarakan tentang Asian dan Caucasian.
Tetapi di Indonesia sendiri saya selalu ditebak masih seumuran 25 tahun. Ada satu kejadian sewaktu naik bis menuju Situbondo, seorang Ibu yang duduk disebelah tiba-tiba menyelutuk “Darimana kok malam begini baru pulang sekolah?” Saya yang tidak mengerti pertanyaan Ibu tersebut bertanya kembali “Sekolah apa ya Bu maksudnya?” lalu Ibu tersebut kembali bertanya “SMA dimana?” Saya tercekat, ternyata dipikir anak SMA, padahal pada saat itu akan menginjak usia 30. Saya langsung menyalahkan lampu bis yang remang-remang sehingga Ibu tersebut berasumsi saya nampak seperti anak SMA karena wajah asli tidak terlihat jelas. Dulu saya suka merenung, apa karena tingkah saya yang masih pecicilan atau postur tubuh yang memang mungil, sehingga sering disangka lebih muda dari usia sebenarnya. Ada yang punya pengalaman serupa saya yang disangka lebih muda dari usia sebenarnya?
Suami juga sering disangka lebih muda dari usia sebenarnya. Pernah ada yang menebak 10 tahun lebih muda. Dia sih pasti bersuka cita dan rasanya langsung ingin koprol kalau ada yang berucap seperti itu. Kalau berbicara tentang penampilan yang nampak lebih muda dari usia sebenarnya, ada banyak faktornya. Tentu saja hal ini diluar operasi kecantikan, gen dan kromosom. Beberapa hal yang saya sebut dibawah ini berdasarkan hasil pengamatan saja :
Makanan dan Minuman
Hal ini tidak diragukan lagi. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, segar, bergizi, seimbang dan tidak berlebihan tentu saja bagus untuk kesehatan. Kalau kesehatan terjaga dengan baik, tentu saja manfaatnya banyak salah satunya nampak dari penampilan secara keseluruhan. Pernah melihat perbedaan antara orang yang sehari-hari mengkonsumsi sayuran, buah, protein hewani, secara seimbang dan minum air tidak berwarna dengan orang yang tidak suka makan sayur, buah, seringnya makan protein hewani dan lebih banyak mengkonsumsi minuman berwarna? Saya tidak dalam kapasitas membenarkan satu dan lain hal. Hanya ingin menekankan bahwa yang mengetahui kebutuhan tubuh hanya kita sendiri. Dan itu yang nampak terlihat dari tampilan fisik kita.
Gaya Hidup
Rutin berolahraga, tidak terlalu sering begadang (seperti yang saya sering lakukan, harus ditiadakan karena menurut Bang Haji begadang boleh saja asal ada gunanya *krikk krikkk), mengurangi hal-hal bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, serta menyempatkan diri untuk berlibur. Berlibur disini bukan berarti harus pergi jauh. Berlibur bisa juga melepaskan diri dari segala rutinitas sesaat, kemudian pergi ke taman menikmati suasana sekitar, membaca buku atau sekedar mendengarkan suara burung yang terbang rendah disekitar kita.
Lingkungan
Beban kerja yang padat, terkurung oleh ganasnya kemacetan jalan, beban hidup yang harus dijalani, dan stress akan beberapa hal juga secara tidak langsung akan berdampak kepada penampilan fisik. Saya ingat ketika Ibu mengunjungi salah satu teman SD nya. Penampilan secara fisik Beliau berdua sangat jauh terlihat berbeda. Teman Ibu tersebut nampak terlihat jauh lebih tua. Sewaktu saya bertanya, Ibu mengatakan bahwa temannya tersebut beban dan permasalahan hidupnya banyak, karenanya terlihat lebih tua secara fisik karena banyak yang dipikir.
Kalau berbicara tentang tips awet muda, tentu saja banyak sekali artikel yang bisa dibaca dan dicari dijaman serba internet ini. Tapi diantara tips-tips yang ada tersebut, hal yang paling penting adalah selalu bersyukur dan selalu berpikir positif. Malam ini ketika suami baru pulang dari acara natal dikantornya, kami sempat berbincang beberapa saat sebelum dia tidur. Adalah menjadi kebiasaan kami untuk saling bertukar cerita tentang kegiatan masing-masing selama satu hari. Setelahnya kami mengakhiri dengan saling berucap terima kasih satu sama lain untuk banyak hal, bahkan untuk hal-hal mungkin terlihat sepele. Misalkan, suami berterimakasih untuk bekal makan siang yang saya buatkan dan rasanya enak (meskipun saya tahu kadang-kadang saya memasak sayur terlalu pedas) dan saya berterimakasih karena hari ini sebelum berangkat ke sekolah dia memeriksa prakiraan cuaca dan memilihkan jaket mana yang nyaman untuk saya pakai (hari ini Den Haag suhunya 14 derajat celcius. Super bahagia!!). Sederhana, tetapi itu adalah salah satu cara bersyukur akan ritme hidup yang kami lalui sehari-hari. Berpikir positif atas segala peristiwa yang melintasi jalan kehidupan. Berpikir positif juga bagian dari doa. Apa yang kita pikirkan seringkali malah menjadi nyata. Karenanya, berpikir secara positif lebih baik dilakukan agar hal-hal baik yang merupakan bagian dari doa bisa menjadi kenyataan. Jangan lupa untuk selalu menyelipkan senyuman setiap harinya. Meskipun saya adalah orang yang pelit tersenyum, tapi minimal saya memberikan senyuman pada diri sendiri didepan kaca. Niscaya, hal tersebut akan membuat hati bahagia, dan bonusnya jadi nampak awet muda.
Tentang usia, bukan hanya tentang bilangan dan angka. Siapa sih yang tidak senang jika disangka lebih muda dari usia yang sebenarnya. Tetapi bukan pujian tujuannya. Jika tidak dijaga dengan baik apa yang sudah dititipkan Tuhan pada kita, maka angka hanyalah sekedar angka tanpa makna. Usia adalah salah satu hal yang Tuhan titipkan. Akan kita jadikan seperti apa usia yang bertambah secara angka, namun berkurang secara kesempatan hidup didunia, semua ada ditangan kita sendiri. Sudah berapa banyak syukur yang terucap pada Sang Pemberi Nyawa untuk usia yang masih dipercayakan pada kita, apakah tidak lupa bersyukur pada alam yang telah memberi kita makanan dan minuman yang sehat, pada orang-orang terkasih yang selalu ada disekitar saat senang dan susah, pada diri sendiri tentang betapa kuatnya diri ini atas semua hal yang telah terjadi dan yang terlewati.
Kita tidak pernah tahu sampai pada angka berapa usia kita akan berhenti. Sudahkah kita melakukan hal terbaik didunia? Tidak lupakah kita menyempatkan waktu untuk orang-orang tersayang dan berkata bahwa kita mencintai mereka? Sudahkah kita berbuat baik pada sesama manusia, tidak menyakiti binatang, dan merawat yang telah Tuhan titipkan pada kita? Tidak lupakah kita akan kewajiban sebagai umatNya?
Karena sesungguhnya kita tidak pernah tahu, sampai pada angka berapa usia akan melekat pada raga.
-Den Haag, 17 Desember 2015-
Halo mbak Deny, salam kenal ya. Aku juga suka dikira anak kuliahan, kayanya sih gara-gara badanku kecil atau jangan-jangan karena gayaku yang masih kaya bocah alias ga dewasa ya. Tapi aku seneng sih, hehe, berasa awet muda.
Hai Unita π salam kenal juga. Terima kasih ya sudah mampir ke blog kami.
Iya, manfaat kalau punya badan keci; (kayak aku gini) seringnya disangka lebih muda dari usia sebenarnya π
whoaaaaa, baru mau nulis tentang hal ini mbak, nantikan di blog sy minggu depan *lah kok malah iklan.. hihihi… sy juga disangkain lebih muda mbak, half my age malah.. cuman kalau lihat uban sy ya engga juga kadang, hehehe… meskipun sy mungil tapi ngga cungkring *kurus,red lantas satu nih mbak, untuk makanan, sebelum tahun ini sy karnivora sejati mbak, jarang banget makan sayur dan buah kecuali kalau disuguhin (kan ngga bole nolak rejeki kan ya mbak) tapi syukurlah menurut teman di kantor sy bebas rimpels looo… jadi mungkin menurut sy yg bawa muda itu hati.. cieeeee….
Haha iyaa, asal hati gembira ria, langsung nyetrum kemuka jadi cerah ceria haha
Bahagia nya kamu selalu awet muda, mungkin karena imut dan.kecil. Kalau aku pasti pada bilang umur aku tua padahal. Sakitnya pas bday ngka percaya kalu aku masih muda fi kira bercanda hhahahahha
Iya Ria, badan nampaknya juga mempengaruhi tampilan muka π
Setuju Deny, mengucap syukur itu inti dari semuanya. Dengan mengucap syukur, hati lebih adem dan muka juga jadi lebih cerah. Jadi makin rajin dech mengucap syukur biar tambah awet muda.
Iya bener Lin. Syukur itu obat paling mujarab deh. Bikin kepala dan hati dingin. Efek baiknya bisa kemana-mana termasuk ke muka π
Aku juga termasuk sering dianggep awet muda Den, selama ini seneng2 aja (banget malah), sampai ketika tuntutan kerjaan mulai nuntut, sebel juga dianggep anak kecil teruss.. udah muka awet, pembawaan ketawa ketawa gini ya kan..hahaha.. seringkali orang ngga percaya sama jabatan aku, masih dianggap fresh grad atau malah anak magang terus kurang dianggep serius gitu. Akhirnya aku menyiasati dengan mulai coba coba make – up apalagi kalau ketemu client, terus high heels.. walaupun ga suka bangeeet sebenernya huhu
Hahaha kebayang Chris dari ceritamu, apalagi kalau lihat senyummu itu rasanya selalu terbawa aura gembiranya π
Oh iya memang bener. Ada saatnya kita dituntut pekerjaan supaya nampak serius sedikit. Padahal aslinya sudah serous sih ya, tapi karena muka yang menebarkan senyum, jadinya seriusnya ketelan senyum haha.
Pernah ngalamin juga.. Tapi kebanyakan org kaukasian lebih suka dianggap lebih dewasa dibanding spt anak-anak. Mungkin yang muda yang nggak dipercaya kali ya-slogan rokok sekalee…hehe..kalau yang muji : mba2 di salon, tukang pijit, bapak2, penjual dagangan, org marketing, ya…jangan jadi patokan bwihihik…
Sebagai seorang yang pernah berkecimpung didunia marketing, benar adanya ungkapan orang marketing jangan cepat dipercaya haha.
Ini postingan yang saya butuhkan banget nget nget *gelontorin krim anti aging hahahahaha*
Beberapa tahun lalu, banyak sih yang ngira saya masih kuliah, dll. Tapi seiring dgn menggendutnya diri di sekujur tubuh, sepertinya udah sedikit yg bilang kalo saya masih muda hahaha. Ya sud lah, yang penting count your blessings aja kali yaaaa
Hahaha, yang terpenting adalah menikmati hidup dengan bahagia, banyak bersyukur, seimbang dan tidak berlebihan. Nanti yang lain2 akan mengikuti dengan sendirinya. Usia kan hanya angka, yang terpenting adalah memaknainya π
Hi Deny salam kenal, aku waktu pertama baca blogmu waktu pertama kali pindah ke Belanda, hanya silent reader juga hehe. Aku kira dirimu waktu itu mahasiswa yang baru lulus kuliah S1 loh ehehe, ternyata sudah 30++ juga. hehe. Sekali waktu aku pernah beli tiket kereta api dari Paris-Amsterdam beli langsung di loket stasiun, ditanya passport dan umur, petugas loketnya seorang gadis muda sampe terheran-heran sepertinya baru sekali ngobrol sama orang Indonesia, dia bilang aku n temenku anak SMA getuh pake ransel backpack :-D.
Hai Anita, terima kasih ya selama ini usdah baca2 blog kami. Salam kenal juga. Haha ini sudah setengah jalan menuju kepala 4. Mudah2an diberikan umur yang barakah. Amin.
Wahahaha Asyiikk banget itu sampai dibilang anak SMA pas dinegeri orang. Pasti senyumnya ear to ear :)))
haha sama mba, aku juga di sangka umur 25 padahal hehehe..
kalau aku mungkin karena tidak terlalu tinggi, badan imut dan mungil hihihi jadi di sangka mereka masih 25thn π
Sama kita Syifna. Toss! Disangka muda karena mungil haha
Kalo aku sebaliknya….jaman umur 30 an…selalu dikira udah 40 an…lha sudah kepala 5…tetep dikira 40 an…kelihatan nya senakin tua…semakin sulit menebak usia…ketok podo tuek e….qiqiqi
Kalau begitu berarti awet tua Mbak haha. Maksudnya ketika diusia tertentu, berhenti menua. Jadi nampak tetap saja wajahnya. Malah bersyukur kalau kayak gini. Awet muda kan jadinya tetep π
aku suka kesal dulu waktu jaman kuliah suka ditanyain, sekolah di SMP mana dek ? malah sering digodain sama anak – anak SMP juga waktu itu…pfyuuh
Hahaha aku bisa membayangkan. Tapi aku dulu juga akhirnya kesal kalo masih dikira anak SMA. Jadi merasa aneh π
Mba den salam kenal. Saya dah lama jadi silent reader di blog ini.
Ciyeee yang seneng ditebak masih muda.
Saya juga sering mba ngalamin begitu, karena badan saya kecil seperti anak SMP.
Hai Nani, Terima kasih ya sudah membaca blog kami π
Antara senang dan tidak sih ditebak masih muda haha. Berarti memang ya ukuran badan mempengaruhi π
Hahahaha, baik di Indonesia ataupun disini aku juga cukup sering dikira masih kuliah S1 π . Apalagi ketika aku bilang “Masih sekolah” dan biasanya ditimpali dengan “Semester berapa?”. Huahaha π .
Betul banget ya, yang paling penting memang adalah pikiran dan ketenangan hati. Banyak masalah atau pikiran memang sumbernya, dan ini bisa berefek ke faktor-faktor lain juga. Misalnya jadi sering begadang, makan makanan yang tidak sehat, kurang berolahraga, dll. Jadi efek domino deh…
Huahahaha Ko bisa kubayangkan. Padahal badanmu bongsor ya Ko, maksudku tinggi, masih saja dikira anak kuliahan. Bonus berarti itu.
Iya Ko, kalau tidak menjaga pikiran, efeknya memang bisa kemana2, merembet. Kadang kitanya sendiri yang tidak sadar. Tau2 badan terasa tidak nyaman, sakit ini, sakit itu, wajah kuyu dll. Musti benar-benar dijaga dan dirawat badan titipan ini.
Mbak ART ku bilang, kalo lepas jilbab lagi pake baju rumah biasa, aku kayak masih anak2. Mungkin karena aku kurus kali ya *loh malah PD muji diri sendiri. Tapi kalo pake jilbab tetep kayak ibu2 π
Hahaha gpp lah Frany sesekali muji diri sendiri. Ya kan memang sudah ibu π
umur (dan berat badan hihi) adalah hal yang sensitif buat wanita, makanya kita hepi kalo dibilang lebih muda (atau kurusan :p)
dulu pas kuliah s2 di sini barengannya kan umurnya dari 4 sampe 7 tahun dibawah aku, mereka ga nyangka kalo umur aku (sama temen aku dari indo juga) lumayan jauh di atas mereka.
aku sama temen-temen suka bilang, kalo orang asia itu awet muda tapi orang kaukasia itu “awet tua” hehe. biasanya (dari pengamatan kita) Caucasians kalo udah masuk ke usia tertentu suka kaya berenti menua-nya gitu, paling perubahannya afterwards ga banyak.
Hahaha iyaaa bener banget. Kalau dibilang kurusan rasanya au salto saking seneng. Kalau agak berisi mulai resah karena rasanya juga begah, apalagi kalau dikasih embel2 “kok agak gemukan, lagi hamil ya?” Duhh rasanya males banget *curcol :)))
Iya ya bener juga. Kalau Caucasian itu kayaknya kalau sudah diusia tertentu, mukanya begitu2 saja. Ga nambah tua banget. Ingat Almarhum Papa mertua yang semakin tua emakin ganteng hehe.
Ta tambahi satu faktornya boleh ya Den; selalu positive thinking dan nggak rumpi π
Btw, jangan diketawain ya, waktu tinggal di Berlin aku sempat melamar untuk jadi pemain figuran di film agency. Saat wawancara pertama, yaitu via telepon, mbaknya memintaku untuk mendeskripsikan diriku secara fisik selain yang bisa dilihat di foto dan dengan pedenya akupun menjawab bahwa wajahku terlihat lebih muda 10 tahun dari umur sebenarnya hahaha… Lah abis semua orang di sini menganggapku demikian π Mbaknyapun terpesona dan mengundangku untuk live interview tapi ga ta samperin hihi…>.<
Positive thinking wes onok nang nduwur Beth. Tapi nggak rumpi durung onok. Bener juga, kebanyakn kumpul2 lalu banyak ngerumpi bikin penyakit hati trus nampak ke muka kita. Kusut dan kuyu karena menimbun penyakit hati.
Hahahahaha aku yo ketawa tho yooo baca ceritamu hahaha. Ga nyangka banget lho Beth, ceritamu terkuak disini *sik ngakak aku :)))) Wah, mendeskripsikan lebih muda itu ide yang cemerlang Beth, tak ikutin ahhh *lak latahan aku hahaha
Aku sering banget dikira masih S1! Apalagi mahasiswa disini kan muka tua semua ya, apalagi anak anak Bachelorsnya aku kira udah pada umur 20 lebih padahal baru lulus SMA. Kadang kalo disangka masih bocah, suka seneng tapi kadang suka sedih juga kadang ngga berasa dianggap. Tapi ya dilihat enaknya aja, aku sering banget disangka lebih muda daripada temen-temen buleku disini padahal umur mereka biasa 1-2 tahun lebih muda dari aku xD
Soal gen awet muda ya kayaknya ngaruh juga sih. Udah liat sendiri kan omaku dan papaku potongannya kayak gimana, padahal si oma udah umur 75 (tapi masih suka nge-wine) dan papa umur 51 (tapi masih suka offroad) hahahaha. Bener juga kata mbak, gaya hidup itu berpengaruh dalam kehidupan biar lebih awet muda. Papaku udah kepala 5 tapi masih sanggup jalan-jalan, asal ngga lupa jadwal minum obat. Terus kata omaku, resep awet muda tuh jangan nyimpen dendam ato yang negatif di hati. Kalo marah, kesel, keluarin aja langsung dengan cara apapun yang biasa kita lakukan kalo lagi menyimpan energi negatif. Yang penting energi negatifnya keluar. Karena kalo lama-lama disimpan, bisa membusuk di hati dan terlihat di wajah (jadi kuyu atau terlihat capek).
Iya bener Crys, disaat2 tertentu seneng kalau dianggap lebih muda, tapi kalau pas suasana serius, bt juga.
Aku masih terkesima dengan Papamu. Ga nyangka Beliau sudah punya anak segede kamu. Kalian kakak adik masih cocok lho saking terlihat mudanya Papamu. Oma juga ya, masih kenceng gitu.
Aduh, aku tertohok banget nih dengan kata2 omamu Crys. Setuju banget. Jangan mennyimpan dendam, amarah atau energi negatif. PR besar buatku haha. Sering kita bisa lihat ya dari muka orang kalau pas ngelihat mereka lagi marah atau nahan sesuatu. Ga usah jauh2 deh, kalau diri sendiri lagi BT, mukanya jadi jelek banget. Ngelihat aja jadi empet, apalagi orang lain yang ngelihat kita :). Thanks sudah sharing tips Oma, Crys.
Ternyata bahagia itu sederhana, dan mendapatkan bahagia juga dengan cara sederhana.
Kuncinya ternyata seimbang dan tidak berlebihan, mantap.
Iya benar Pak. Semua itu memang sumbernya pikiran. Pikiran yang seimbang dan tidak berlebihan. Nanti hubungannya kemana2 π
umur kita semakin lama semakin tua, selain bersenang-senang juga perbanyak mendekatkan diri kepadanya ya bu π
Terima kasih sudah mampir ke blog kami ya π
Iya benera sekali mas, makanya saya tulis diatas, jangan lupa dengan kewajiban kita sebagai hambaNya.
Panggil saja saya Deny π
Sekarang malah suka pengen dikira sudah sepuh, sesuai usialaaah…hehe
Abg gitu Angkatan Beranjak Gocap π
Hahaha Teteh bisa sajaaaa. Tapi muka Teteh memang awet muda lho. Masak beranjak gocap wajahnya sama dengan aku *hahaha aku ngaku2 π
Di ediiiit Den..di ediiiiiit hahaha
jaman kiwari mah ndak perlu operasi buat bikin muka atau badan keliahatan xΒ΄cantik, tinggal klik..cliiiing…taraaaaaaa…mulus dan kincloong hihi
begitu juga dirikuuuh.. kalau ketemu langsung mah, pasti bilang “aaahh bener yg dibilangin teh Dewi itu, editannya bagus” hihi
Waktu berjalan begitu cepat ya..ndak terasa, tinggal sedikiiit langkah menuju setengah abad, semoga usia kita barokah..aamiin..
Halaahh Teh, diedit kok dimana2 tipikal mukanya sama hahaha. Copy paste program ya. Jangan pindah2 dulu ya Teh sebelum aku lihat Christmas Market ditempat Teteh. Entah kapan terwujud. Bisa tahun depan atapu tahun depannya lagi.
Amiiinnn, Insya Allah barakah dan keselamatan selalu menyertai langkah kita dalam melewati usia yang berkurang π
Tapi khan jadi kincloong Deen..hihii
InsyaAllah teteh terus tinggal di NΓΌrnberg Den..
Teteh pengen ketemuan juga, eh kalau transit 4 jam gitu di Bandara Schipol , boleh keluar kaah..? teteh insyaAllah pas balik ke Jerman duduk manis selama itu tuuhh..huhuhu..
Lho, teteh ini lagi mudikkah? lagi di Bandung kah? Kok pas balik ke Jerman?
Aku ga paham Teh kalo transit boleh keluar apa ga. Belum punya pengalaman *ya iya, mau kemana aku transit di Schipol haha
Mau mudiik awal Maret 3 minggu Ψ₯ΩΩΩ Ψ΄ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ§ΩΩΩΩΩ
Kalau pergi ke Jakartanya cuma 1,5 jam transitnya, naaah pas balik ke Jermannya ituuu oalaaah 4 jam sajaaah ..
Gelar tiker deeh tiduuur haha
bahagia juga bikin awet muda π aku sering gak dipercaya udah jadi ibu karena masih pecicilan ahahaha *pundung gak mau ngantor* waktu masih 25 deg deg an banget menuju ke 30, sekarang udah 30 udah ga peduli sama kata kata ‘tua’ π
Ah iyaaa bener Tasha, aku juga merasakan hal yang sama. Aku dulu merasa sebelum 30 deg2an setengah mati, apalagi masa depan dengan dunia percintaan suram banget pada saat itu haha. Jadinya gimanaaa gitu. Tapi setelah lewat 30, ternyata ya santai saja.
Tapi kalau lihat dari fotomu, memang mukamu itu awet muda lho *sodorin celengan haha
pola makan heu.. susah bener.
salut sm mb den, yg bisa istiqamah gitu makannya ^^
Sekarang aku mikirnya ga hanya nyenangin lidah saja Tin, tapi nyenangin badan juga. Kalau nyenangin lidah jangan keseringan, sesekali saja π
Aku juga sering dikira masih SMA atau kuliah mba Den, haha.. Tapi angka ya angka saja, ya engga? Hehe.. Great post mba!
Kalau kamu memang masih muda banget gitu Wien wajahnya. Memang kelihatan nampak masih anak2 dari profpicmu haha. Thanks!
Hahaha. Mba Den bisa saja lo. Mba Den juga looks youngerrr. Serius deh. Tapi kadang aku agak sedih karena sering mengalami masa-masa tidak dianggap sudah bisa melakukan sesuatu. Appearance does exist. Hahaha..
Dua tahun lalu gw juga dibilang masih 25. Sama orang India. Ada postingane. *arep tak ke i link e kok sawangane dodolan banget. Hahahahaha.
Suwun loh Den diilingke soal makanan, soal gaya hidup san soal umur. Buerat eh ngubah pola makan dan gaya hidup iku.
Halah Dan, mbok yo langsung di link nang kene. Aku lho ga masalah asal, ga dodolan omah ae, durung isok tuku soale haha. Tapi koyokane aku moco Dan ceritamu iku. Tosss kita Dan, sesama anak muda *tsaahh
Podo2 Dan. Kalau aku sekarang mikirnya lebih baik memanjakan badan daripada memanjakan lidah. Makanya sesekali saja makan2 sing ngawur. Asal seimbang saja sih, biar ga sengsara dimasa tua (kalau diberikan umur panjang). Hayuuukkk ndang lari *ceplesss
samaan donk kita mbak den *hihihi numpang narsis*, kemarin ketemu semacam anak kuliahan, trus ditanyain umur berapa mbak? kujawab 3X. dan dia yang kayak gak percaya gitu, dipikirnya aku masih anak kuliahan. etapi ujung ujungnya nawarin barang sih. wkwkwkwk the art of marketing kayaknya ya , muji muji dulu biar ketarik π
Tosss Na! Wahahaha tapi sepet ya setelahnya. Marketing manis dibibir aku wong marketing soale, ngerti sepak terjangnya :)))