Membaca postingan Helena tentang impiannya ke EropaΒ dan berlanjut dengan saling berbalas komentar, melemparkan ingatan saya akan tulisan 2 tahun lalu di blog ini (bisa dibaca di sini). Tulisan tentang salah satu impian terbesar saya bertahun-tahun lalu ingin menginjakkan kaki ke Belanda dengan tujuan ingin kuliah S2. Jalan hidup, siapa yang bisa menebak. Pada akhirnya saya malah tinggal di Belanda bukan karena kuliah tapi menikah, setelah menyelesaikan S2 di universitas yang lain. Dan impian untuk kembali ke bangku kuliah di salah satu universitas di Belanda masih tetap saya imani sampai sekarang.
Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya yang bermula dari sebuah mimpi. Satu hal yang selama ini saya lakukan jika mempunyai mimpi. Saya akan imani mimpi tersebut selain dalam bentuk keyakinan yang kuat juga dengan usaha yang maksimal. Lalu saya amini mimpi itu dalam setiap doa di manapun dan kapanpun. Setelahnya, biarkan semesta dan Yang Kuasa yang menentukan akan dijadikan apa mimpi itu. Apakah akan diwujudkan sesuai dengan harapan? Apakah akan diwujudkan berbeda dengan yang diinginkan? Apakah tidak diwujudkan sama sekali? Apakah akan ditunda entah sampai kapan bisa terwujud? Pasrah dan percaya saja bahwa Dia lebih tahu apa yang terbaik bagi para pemilik mimpi dan bagi setiap mimpi yang telah diamini.
Imani dan amini setiap mimpi yang kita punya. Karena seperti kata pepatah bahwa hasil tak akan pernah mengkhianati usaha. Apapun hasilnya, semoga itu yang terbaik yang diberikan olehNya.
Imani dan amini apapun mimpi kita. Pasti ada jalan untuk menuju ke sana. Tidak usah takut bermimpi, gratis ini.
– Den Haag, 27 Oktober 2016-
Tulisanmu mbak mengingatkan aku impianku yang belum terwujud (sampe sekarang tetap jadi impian). Dulu usaha keras sekali untuk menggapainya, sekarang pasrah sama Yang Maha Kuasa aja. Mentoknya disitu situ juga. Semoga diganti dengan yang lebih baik. Salam kenal mbak Deny
Berbaik sangka saja pada Yang Kuasa. Apapun hasilnya, Insya Allah itu yang terbaik π
Setuju banget sama judul postingan ini. Dan tambahan lagi buat aku pribadi, kalau memang apa yang kita imani dan amini untuk mimpi kita tidak terwujud, yakin dan berpikir positiflah bahwa itu jalan terbaik dari Allah untuk kita π
Iya benar. Sama seperti yang kutulis, setelah berdoa dan berusaha, pasrahkan saja pada Yang Kuasa karena Dia yang lebih tahu apa yg terbaik untuk kita kedepannya π
Aku udah punya mimpi kuliah di luar negeri sejak lulus S1.. 12 tahun lalu! Akhirnya tercapai juga sekarang, Alhamdulillah π
Senangnyaaa akhirnya mimpinya tercapai. Iya, aku mengikuti cerita kamu di blog ttg kuliah di Australia π Selamat!
suka banget mbak Den “imani dan amini setiap mimpi”. Kami tinggal disini walau sementara juga awalnya dr mimpi suami yg ditulis dengan jelas di dinding rumah dl (bukan mimpi sendiri, hahaha). Sambil berdoa, usaha, dan ksninya mendadak, beli tiket H-3 π jd pengen nulis juga deh kapan2, hihi.
Wah, aku sama dengan suamimu berarti ya. Nempel impian di dinding haha! Tapi aku percaya yang namanya bermimpi memang ga pernah salah. Tinggal berusaha mewujdukannya, perkara dikabulkannya seperti apa, itu urusan Yang Kuasa. Ayookk tulis juga Lisa π
Aku juga menikah dengan suamiku ini serta tinggal disini adlaah mimpiku sejak aku usia 9 tahun, kalau misal Deni tertarik bisa baca kisahku juga:), bener dari mimpi dan doa serta usaha insha allah bisa tercapai. Seneng degΒ΄h banyak yang sama dengan aku dan Deny, dari mimpi dan harapan serta iman ya.
Karena apa yang kita yakini adalah bagian dari doa. Entah terwujudnya nanti seperti apa, yang penting kita yakin bahwa yang terwujud nanti adalah yang terbaik π
Setuju Den!
Salam kenal mbak Deny π saya thia dari solo, boleh minta kontak email g mbak, mau bertanya ttg s2 tek.industri its :))
Bisa email ke denald.blog@gmail.com Saya lulus Januari 2015, jadi hampir dua tahun lalu. Sudah ada beberapa pergantian sistem pengajaran di S2 TI ITS. Jadi saya sudah tidak update lagi.
karena semua mimpi2kulah yang membuat saya tetap survive dan bisa menikmati setiap perjuangan hidup
Tetap semangat Siti! Setiap perjuangan pasti akan ada hasilnya. Semoga apapun hasilnya, akan selalu berkah π
terima kasih…………
Setuju banget Den, jaman dulu pernah buat daftar negara yang ingin dikunjungi, nomor 1 aku tulis Yunani karena tertarik dengan sejarahnya dan arsitekturnya, maklum kuliahnya Arsitektur, Alhamdulillah kesampean malahan bisa tinggal 3 tahun disana, jadi jangan takut bermimpi dan tentunya harus tetap kerja keras dan berusaha mewujudkan mimpinya.
Iya benar Irma, jangan takut untuk bermimpi tapi juga jangan kelamaan tidur. Musti bangun untuk mewujudkan mimpi itu.
Salam kenal mb Deni… setuju… dimulai dari mimpi, itu yang sedikit banyak akan menuntun langkah kita
Hai salam kenal juga. Iya benar, mimpi kadang tanpa sadar sudah membawa langkah dan doa kita
Seperti kata Paulo Coelho ya mba “and when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it”. Happy Friday from Jakarta mba π
Iya bener Wien, kalau kita sering mengucapkan dalam hati, seringkali semesta akan emndukung. Makanya ucapkan dan impikan yang baik2 saja. Have a nice weekend Wien!
Kadang2 aku juga gitu Den. Mimpi dan berusaha cuman belakangan aku jauh lbh realistis hehe. Kalaupun mimpi gak kejauhan lagi
Tapi tetap ga takut untuk bermimpi kan Non. Mimpi itu indah soalnya gratis, tapi juga mesti tahu diri. Maksudnya berusaha untuk mewujudkan tapi juga tetap tahu batasan
Kalau saya sendiri udah jadi tipe realistis. Gara2 nya trauma pas gagal kuliah di semester 7 karena sakit. Sejak itu saya nggak pernah punya mimpi lagi. Cuman menjalani hidup yg sederhana dan apa adanya ada. Klo tiba2 terbuka peluang untuk mewujudkan harapan kecil aja sudah sangat bersyukur.
Kalau kata orang jawa, mimpi itu seperti angen angen. Jadi apa yang kita impikan itu adalah bagian dari doa. Itulah kenapa tidak ada yang salah dengan yang namanya mimpi. Kalau untuk realistis itu memang tetap diperlukan. Tapi tetap jangan takut untuk bermimpi. Kita tidak pernah tahu apa yang menunggu didepan kita.
Bener mbak deny impian itu kadang jadi kenyataan asal kita berusaha bukan hanya bermimpi aja,tapi kadang ada orang yg menertawakan mimpi kita yg mereka anggap mustahil mbak…cuma saya dengarkan apa yg mereka katakan tapi gak saya masukin kedalam hati…ya anggap aja angin lalu gitu,,hehehe…. Berharap mimpi saya akan jadi kenyataan..seperti mimpi mbak deny…amin
Ga perlu didengarkan kalau ada yang menertawakan. Yang menertawakan berarti belum merasakan enaknya bermimpi (asal bukan mimpi buruk haha). Tetap saja bermimpi dan benar, jangan lupa untuk mewujudkannya. Perkara nanti yang terjadi adalah lain dari yang diimpikan, itu sudah persoalan lain. Yang penting kita tetap punya semangat untuk mewujudkan mimpi itu.
Saya setuju, imani dan amini. Dulu sewaktu pertama kali masuk SMA pengen masuk kelas unggulan (yang kala itu masih satu- satunya ruangan AC dengan whiteboard) dua tahun berikutnya masuk. Pengen kuliah gratis sejak kecil (karena ada tetangga yang juga bisa) eh ketrima di unair dengan full tanpa biaya bahkan ada uang saku tiap bulan. π memang nggak disangka- sangka caranya tapi mewujud juga,. *malahcurhat
salam kenal mbak.. π
Hai Tuaffi, salam kenal juga. Terima kasih sudah mampir ke sini. Terima kasih yaaa sudah berbagi cerita tentang mimpinya yang jadi nyata. Aku juga selalu percaya dengan kekuatan mimpi.
Setuju mbak, berawal dari mimpi dulu kadang2 yah π
Iya Ye, mumpung mimpi itu gratis haha
Kalo saya mimpi tapi tidak ambisi, karena hidup manusia pasti punya prioritas masing2. Kalau terlalu berambisi tapi tak terwujud malah jadi terpuruk atau ambisius jadi mengorbankan segala hal. Saya lebih ke realistis dan berikhtiar.
Ambisi atau tidaknya itu memang tergantung masing-masing individu. Tapi setidaknya dengan mimpi ada tujuan yang ingin diraih. Aku selalu percaya dengan kekuatan mimpi karena dengan bermimpi aku punya cita-cita yang ingin digapai. Perkara hasilnya seperti apa, itu sudah kuserahkan pada Yang Kuasa, jadi ga sampai terpuruk, yang penting sudah berusaha.
Trus setelah nikah jd kuliah ngak ?? Atau pupus aja setelah dapat jodoh hahaha
Pas nikah justru lagi tengah2 kuliah. Lulus S2 pas 5 bulan pernikahan http://www.conedm.nl/denald/2015/01/09/akhirnya-lulus/
Seperti kata pepatah ya Den, dream big
Iya Ria,karena memang bermimpi itu tidak pernah salah. Yang penting dibarengi dengan usaha untuk mewujudkan mimpi itu π
mimpi alhamdulillah yang lalu sdh kesampaian, dapat bonus juga bertemu pasangan hidup dalam prosesnya..nasib nggak terduga, jadi selalu berprasangka baik terhadap rencana2Nya..dari sana saya juga belajar agar jangan terlena pada dalam mimpi jangka pendek, yg sifatnya malah membuat kita menjauh dariNya, mimpi itu harus untuk sesuatu yg tujuannya bersifat lebih jangka panjang, seumur hidup, karena mimpi plg akhir adalah kemana kelak kita semua akan pergi..
Terima kasih sudah berbagi ceita mimpinya π Aku dulu perencana jangka panjang, tapi aku menjadi kecapaian sendiri ditengah perjalanan. Setelahnya aku sangat menikmati sebagai perencana jangka pendek saja. Hidup tidak terlalu ngoyo tapi tetap ada tujuannya. Mencoba menikmati hidup dengan tujuan yang sudah ada di kepala, bersenang2 dalam prosesnya, dan pasrahkan pada Yang Kuasa untuk hasilnya. Aku bukan orang yang berpikir sesuatu yang jauh dan diluar jangkauan. Nanti ya nanti, sekarang lakukan yang ada didepan π