Baru saja membuka deretan panjang draft, lalu terhenti saat membaca judul dan isinya foto-foto makanan selama di Italia. Ternyata cerita tentang kulineran di Italia yang bagian kedua hanya sebatas judul dan foto, lalu nangkring manis begitu saja di draft haha, padahal sudah ada sejak 2016 *tukang ngedraft. Daripada sia-sia, saya lanjutkan saja, meskipun sudah banyak yang lupa :))) maklumin saja ya, sudah 3 tahun lalu. Cuma satu yang saya ingat dengan pasti, selama makan di Italia, makanannya ga ada yang ga enak karena enak semua. Apalagi yang restoran benar-benar lokal ya, enak semua yang kami makan. Itulah salah satu keuntungannya kalau nginep di airbnb, minta rekomendasi makanan dari orang lokal. Mereka pasti tahu yang enak yang mana.
Cerita kulineran bagian pertama, bisa klik di sini.
Cerita beberapa kota (Venezia, Lake Como, Portofino, Cinque Terre, Burano Murano) yang sempat saya tuliskan selama kami roadtrip di Italia bisa klik di sini. Masih banyak yang belum dituliskan seperti Florencia, San Marino, Ravenna, San Gimignano, beberapa kota di Tuscany. Kalau ada waktu mudah-mudah bisa di cicil.
TURIN
Kami sampai Turin sudah menjelang malam, dalam keadaan capek karena muter-muter salah terus menemukan alamat apartemen. Setelah sampai, pemilik airbnb menyarankan kami untuk makan malam di sekitaran Piazza Castello. Nanti di sana akan banyak dijumpai restoran lokal yang kualitas rasanya dijamin ok. Akhirnya selama dua malam kami di Turin, makan malam kami selalu di seputaran Piazza Castello.
Turin, meskipun bangunannya banyak yang nampak kusam, tapi secara keseluruhan kotanya menyenangkan. Jika ada waktu lebih, saya sarankan ke Basilica di Superga yang berada di atas bukit. Dari sana bisa terlihat kota Turin yang cantik. Turin juga dikenal sebagai tempat Juventus berasal dan stadionnya juga di sana (kami tidak ke sana).
BRA
Dari Turin, kami mampir sebentar ke kota Bra yang merupakan asal muasal slow food. Kotanya kecil, jadi cuma beberapa jam saja sudah selesai mengelilingi pusat kotanya. Kami tidak makan siang selama di sana, hanya membeli pizza (camilan haha) dan beberapa pastry.
LA SPEZIA
Saat akan ke Cinque Terre, saya mendapatkan saran dari Anggi untuk mencari penginapan di sekitaran La Spezia karena selain harganya tidak semahal di Cinque Terre, juga bisa mencicipi pesto khas wilayah Genoa (ini kalau tidak salah ingat ya). Kata Anggi, pesto di wilayah Genoa rasanya khas dan berbeda dengan wilayah Italia lainnya. Kami makan di restoran kecil yang isinya orang-orang lokal. Makanannya benar-benar enak dan rasa pestonya memang berbeda dari beberapa kali kami makan di beberapa kota sebelumnya. Nama makanannya yang memakai pesto saya lupa. Yang pasti saya akhirnya membeli satu botol kecil pesto dari La Spezia.
SEBUAH KOTA DEKAT VENEZIA
Nah ini dia, saya bener-bener lupa nama kota tempat kami menginap selama ke Venezia. Yang pasti tidak terlalu jauh karena kami naik bis hanya sebentar saja. Kami dapat rekomendasi dari pemilik airbnb untuk mencoba spaghetti cumi item karena khas sana. Makanan di tempat ini enak-enak semua, apalagi spaghetti seafoodnya *saya jadi lapar lho malam-malam nulis ini haha.
VERONA
Setelah dari Venezia, kami lanjut ke Verona. Karena cuma satu malam di Verona, kami tidak terlalu kulineran. Tulisan tentang Verona dan Siena sebenarnya juga sudah nangkring lama di draft. Mudah-mudahan saya bisa menyelesaikannya karena dua kota inilah saya akhirnya bisa keturutan juga mewujudkan impian ke Italia. Oh ya, saya kan tidak terlalu suka truffle karena aroma dan rasanya yang tajam. Tapi, selama di Italia jadi doyan banget karena kok rasanya tidak setajam yang pernah saya makan sebelumnya. Kembali ke Belanda, jadi tidak doyan lagi haha. Memanglah makanan Italia di Italia itu luar biasa, semuanya jadi enak.
LAKE COMO
Selama di Lake Como, kami hanya satu kali makan di luar penginapan. Selebihnya kami pesan makanan di penginapan karena memang rasanya lokal sekali. Entahlah, tulisan di blog ini kok terlalu banyak saya menuliskan kata enak, karena memang nyatanya seperti itulah penggambaran selama kami makan di Italia. Tidak ada makanan yang tidak enak yang kami makan.
Wah, selesai juga akhirnya, pfiuhh. Saya tidak menuliskan secara rinci ya makanan apa saja dan namanya yang kami makan. Seperti yang saya tuliskan di awal, karena sudah tiga tahun lalu jadi banyak lupanya haha. Beda sekali dengan cerita kulineran bagian pertama yang lengkap sekali ulasannya. Mudah-mudahan setelah baca tulisan kali ini, tidak ada yang keruyukan lapar ya, karena saya sendiri jadi lapar melihat foto-foto makanannya .
-17 Oktober 2019-