Minggu pertama ketika baru sampai di Den Haag, saya sudah bertanya ke Suami dimana pasarnya. Saya juga tidak ada bayangan pasar di Belanda (atau bahkan di Eropa) itu bentuknya seperti apa. Imajinasi saya pasarnya pasti dalam ruangan tertutup dan bersih. Suami sempat menyebutkan satu tempat, tapi saya tidak ingat persis namanya. Akhirnya pada minggu lalu saya membaca tulisan Yayang tentang Pasar Kaget di Rotterdam. Wah, saya semakin bersemangat ingin menjelajah pasar.
Akhirnya kesempatan itu datang ketika Ibu Wiwiyk, kenalan yang bekerja di Toko Indonesia didekat rumah mengirim pesan, mengajak saya ke pasar di Den Haag, namanya Haagse Markt. Dengan semangat 45 saya bilangΒ ke Suami, yang saya tau pasti dia setuju karena dia senang sekali kalau saya keluyuran sendiri :D. Akhirnya sabtu 21 Februari 2015 untuk pertama kalinya saya pergi ke pasar di Den Haag. Saya berangkat sendiri dari rumah naik trem dan janjian dengan Bu Wiwiyk di Haarenstraat kemudian kami pergi bareng ke pasar. Sesampainya di pasar, mungkin karena saya terlalu antusias karena pada akhirnya menginjakkan kaki di pasar, sepanjang jalan saya senyum lebar ke setiap orang hahaha norak.
Jadi, menurut pengamatan saya, Haagse Markt ini adalah pasar terbuka, luar ruangan, yang bersih (ya karena saya membandingkannya dengan pasar di Situbondo tentunya). Konon katanya menurut pak dhe Google, Haagse Markt adalah salah satu pasar luar ruangan yang terbesar di eropa dengan lebih dari 500 kios yang menjual segala macam jenis kebutuhan, dari sayur mayur, pakaian, buah, ikan, daging, keju, roti, bunga, suvenir, camilan, oleh-oleh, penjual jilbab, baju muslim, sampai kerajinan tangan. Pokoknya komplit. Saat ini terlihat beberapa ruas pasar yang sedang direnovasi. Haagse Markt ini terletak di Herman Coesterstraat di distrik Schilderswijk, bukanya hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu dari Jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Untuk lebih lengkapnya bisa langung cek di website Haagse Markt
Tentu saja sisi pasar yang paling antusias saya datangi adalah bagian makanan, sayur mayur, buah, dan ikan. Saya terkaget-kaget beberapa sayuran yang saya beli harganya 1 euro-satu bak (bak disini maksudnya wadah satu tempat yang tidak terlalu kecil tapi tidak terlalu besar juga. Bukan bak besar untuk mencuci baju :D). Mungkin kalau dirupiahkan masih terhitung mahal ya kalau perbandingannya dengan Indonesia, tapi disini sudah sangat murah untuk ukuran Belanda dengan perbandingan belanja di supermarket. Dan ada beberapa sayuran yang jauuh lebih murah harganya dibandingkan di Indonesia, contohnya Paprika-1 euro isinya 506 paprika merah, dan alpukat mentega ukuran sedang 1 bak isi 3 buah juga harganya 1 euro. Tempat jual ikannya juga bersih dan ikannya segar-segar. Buah-buahnya juga saya beli yang 1 euro-an. Mangga (2 buah ukuran besar), alpokat, pisang (isi 7 pisang), kiwi (isi 10 buah), lemon (8 buah)-semuanya 1 euro. Raddish, timun (4 timun besar), paprika, tomat (6 tomat ukuran besar), cabe, jamur Champignon, kecambah besar, ikan asin, brokoli (isi 2 brokoli besaarr sekali), wortel (isinya segambreng banyaknya), pare semuanya satu bak 1 euro. Dan masih banyak lagi sayuran dan buah yang hitungannya 1 euro. Keadaan buah dan sayurnya juga masih segar. Ahhh, senang sekali. Kalau tidak ingat bahwa saya harus membawa hasil belanja sendiri yang sangat berat, ingin rasanya saya beli semua sayuran dan buah yang segar-segar itu. Untuk ikan, karena saya membeli salmon, hitungannya tidak berbeda jauh dengan supermarket, walaupun tetap lebih murah. Tetapi untuk ikan beku, jika beruntung bisa membeli seharga 5 euro, bahkan salmon beku juga saya beli seharga 5 euro. Pada dasarnya saya tidak bisa dan sangat tidak jago menawar, karenanya saya senang di Haagse Markt ini sistemnya tidak usah menawar. Ya apanya yang mau ditawar kalau kebanyakan yang dijual hitungannya sudah satu euro.
Ketika pulang kerumah, saya pamerkan hasil “buruan” ke Suami, dia terkaget-kaget senang. Kaget karena dia memang tidak pernah masuk pasar sebelumnya, sehingga tidak menyangka kalau barang-barang yang saya beli hampir semua seharga 1 euro. Tentu saja dia senang karena otomatis jadi hemat belanja π (maklum, karena saya belum bekerja, yang bisa dilakukan untuk membantu suami adalah bersikap hemat, bijak terhadap pengeluaran :))
Dan, rabu 25 Februari 2015 kemarin, saya berangkat lagi ke pasar (kecanduan ke pasar haha), karena beberapa persediaan sayur juga udah habis. Kali ini saya berangkat sendiri saja, tidak ditemani lagi oleh Bu Wiwiyk karena beliaunya sedang bekerja. Naik trem sendiri, tidak susah. Dari tempat saya, naik tram 15 (dari pemberangkatan Nootdorp) turun di halte Rijswijkseplein/Station HS, setelah itu menyeberang jalan, lanjut naik tram 11 (jurusan Scheveningen haven) atau tram 12 (jurusan Duindorp) turun di halte Hoefkade. Kembali lagi kerumah saya juga menggunakan transportasi yang sama.
Untuk tempat jual ikan, daging, sayur mayur, buah, dan beberapa kios makanan berpusat di area Hoefkade. Sedangkan untuk tempat jualan baju, bunga, tas, suvenir, barang-barang antik, dan yang lainnya berpusat di area Hobbemaplein. Berdasarkan pengalaman, untuk membeli buah dan sayur, jangan tergoda langsung membeli karena melihat harganya yang sangat miring. Berputar lebih dahulu, karena banyak kios yang menjual dengan barang sama, tapi bisa jadi harganya lebih miring. Jadi, anggap saja jalan-jalan santai sambil cari yang lebih murah meriah. Untuk kios makanan, saya senang sekali membeli ikan goreng seharga 1,75 euro, besar ikannya, sekali makan langsung kenyang (ya kebangetan kalau sampai tidak kenyang haha). Kios ini selalu dipadati pembeli, karena antriannya panjang dan memang ikannya sangat yummy. Selain itu, favorit saya yang lain untuk oleh-oleh suami adalah pizza vegetarian di kios pizza turki. Kios ini juga ramai pembeli. Untuk kios-kios makanan yang lainnya juga menggugah selera untuk dicoba, tapi saya harus memilih kios yang halal.
Hati-hati dengan barang bawaan dan dompet serta Hp, karena kondisi pasar yang sangat ramai. Banyak polisi disekitar pasar ini karena konon katanya banyak sekali pencopet. Jadi kalau ke pasar, lebih baik uangnya langsung disiapkan ditempat yang mudah dijangkau, misalkan saku jaket, sehingga tidak perlu buka tutup dompet yang bisa riskan akibatnya. Jika ingin ke pasar tidak terlalu ramai, hari senin dan rabu dan dipagi hari. Pengalaman saya selalu kepasar siang hari sudah penuh berdesakan. Bagaimana jika belum lancar berbahasa Belanda seperti saya, apakah akan mengalami kendala jika berbelanja di Haagse Markt? jangan khawatir, penjualnya bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris. Jadi kemarin saya berbelanja menggunakan bahasa campuran, Belanda dan Inggris. Mereka juga sangat ramah, mengenali saya dari Indonesia, dan beberapa dari mereka mengajak berbincang saya sepatah dua patah kata menggunakan bahasa Indonesia.
Itulah pengalaman saya pergi sendiri berbelanja di Haagse Markt – Den Haag, mengobati kerinduan akan pasar tradisional Indonesia. Menyenangkan? tentu saja. Saya sangat senang karena setelah ini bisa selalu berbelanja ke pasar. Pasar tradisional selalu mempunyai segudang cerita dibaliknya dengan beragam orang didalamnya.
-Den Haag, 26 Februari 2015-
Segala foto yang ada disini adalah dokumentasi pribadi
wah sama mbk hampir selang sehari sy kepasar itu, liat buah murah bangetttt, tempat beli rotix juga enak biasa beli ditoko itu
wahh..jd pengen ke den haag.. ada rekomendasi penginapan yang murah ga mbak..hehe
Coba cari di Airbnb, pasti ada penginapan murah di Den Haag, cuman pastinya dimana aku ga tahu karena belum pernah cari.
oh iya lupa mbak.. email saya ekha.yogafanny@gmail.com trima kasih mbak…
hallo mbak.. salam kenal. mbak masih tinggal di den haag kah? boleh tdk saya minta alamat email mbak.. insyallah feb 2016 saya mw kesana mbak dan mupeng bgt sm pasar yg menjual paprika segambreng hanya 1 euro hehe..siapa tau bisa janjian dipasar sm mbak hehe..
Saya tinggal di Den Haag terus Mbak, Insya Allah. Nanti saya kirim email ya.
hai mbaak.. salam kenal yah π kakak ku tinggal di Belanda, di Leidsenhage lebih tepatnya, ya selemparan kolor lah ama Den haag hehehe π aku sering maen2 ke Den Haag, terutama sejak punya ponakan baruuu.. suka banget ke pasar ituuhhh biasanya klo mama dateng dari Indonesia, kita suka ke pasar bareng.. liat potonya jd kangen, di Glasgow (Scotland) sini ga ada soalnya huhuhu.. yang paling dikangenin klo ke Den Haag ya pasarnya iniihhhh.. berasa di Indonesia π aaakkkk jadi pgn ke Den Haag -langsung oprek2 tiket hehehe-
Hai salam kenal juga Tiffany. Iyaaa, pasarnya bersih dan lengkap. Aku sekarang setiap minggu belanja kesini. sampai seringnya lupa waktu keliling2 bisa sampai 2 jam lebih :D. Memang bener berasa di Indonesia, cuman beda bersih sama bahasa aja haha…
Mbak, apa pasar ini sekarang sudah mulai buka?, saya klik link Haagse Markt kok bukanya mulai 6 April?. Oh ya rencana kalau udah buka saya sabtu ini mau kesana, ttempat jual ikan gorengnya sebelah mana, sulit nggak carinya. Oh ya mbak kalau cari toko yang menjual bahan makanan indonesia yang paling lengkap dimana di Den Haag. Terima kasih sekalian salam kenal, Djoko Wahjudi
Salam kenal Pak. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya :). Pasar ini ada beberapa bagian yang direnovasi memang. Tapi setahu saya selalu buka sesuai jadwalnya. Dan bisa saya pastikan buka, karena setiap hari Jumat pagi saya selalu belanja mingguan disini, terakhir saya belanja Jumat minggu lalu (27 Maret 2015) hampir semua kiosnya sudah beroperasi, hanya bagian tengah yang masih renovasi. Di area Hoefkade lengkap jualan sayuran, buah, ikan, ayam, daging, keju. Ikan gorengnya saya lupa nama tokonya apa, tapi ancer2nya dbagian paling depan sederetan sama kios-kios jual ikan segar (karena area yang menjual ikan segar hanya satu deret saja) dan didepannya ada kios yang menjual Pizza. Karena saya tinggal di Den Haag, biasanya saya cari bahan-bahan untuk makanan Indonesia di Amazing Oriental Centrum. Jadi bapak ke Den Haag Centraal dulu, trus jalan ke arah Centrum, ancer2nya Hema, Nah, Amazing Oriental ini dekat sekali dengan Hema, tapi letaknya turun tangga kebawah, dekat dengan Ekoplaza. Disini lengkap banget. Atau di Delft juga ada, namanya Xotus.
Terima kasih infonya mbak, insyaAllah sabtu ini saya akan ke Haagse Markt, kalau toko Amazing Orientalnya sy lihat di google ada 2: Amazing Oriental Den Haag Grote Marktstraat 113 dan Amazing Oriental Den Haag Markthof, Gedempte Gracht 405, mana yang lebih lengkap?. Oh ya sekalian nanya restoran indonesia di den haag yang cocok dengan lidah jawatimur dan nggak perlu reservasi karena saya bersama isteri dan dua anak saya. Sekali lagi terima kasih, Salam dari Hamburg.
Amazing Oriental yang di Grote Markstraat lebih besar dan lebih lengkap Pak. Untuk restaurant, saya rekomendasikan ke Dayang di Wagenstraat 92 2512 AZ ‘s-Gravenhage Den Haag Telp +31707504364 (www.eethuisdayang.nl). Dayang ini restoran Indonesia Halal yang sangat cocok dengan lidah jawa timur saya. Rekomendasi kedua di Si Des : Rabbijn Maarsenplein 7 2512 HJ Den Haag Telp +31703220950 (www.si-des.nl). Tapi saya paling merekomendasikan Dayang. Dayang ini letaknya di China Town. Si Des, Dayang, dan Amazing Oriental letaknya berdekatan, tidak terlalu jauh jalan kaki. Selamat jalan-jalan ya Pak π
hasil berburu di pasarnya mantap mbak π senangnya bisa belanja di pasar… saya juga suka berburu yang murah hihihi.. kabarnya kalau di pasar juga banyak barang yang tidak tersedia di supermarket.
Hai Mbak Dede, Ayok ke Den Haag Mbak, nanti kita bareng-bareng berburu yang murah ke Haagse Markt hehe
iya kapan kapan bisa ke Den Haag nih. jij bent ook welkom in Amsterdam π
Insya Allah kalo ke Amsterdam aku kabar-kabari π
senengnya ke pasar yg bersih spt ini dan lihat semuanya serba segar…
naksir bunga potongnya juga tuh
Iyaaa, segar-segar sayur dan buahnya. Lumayanlah. Bunganya juga bagus-bagus π
Jiiaaah…. masnya seneng ngeliat isternya jalan sendirian, bukannya ditemenin… π
Liat cabe langsung pengen nyambel dah… π
Biar belajar buat kesana sini sendiri katanya. Dia libur kan cuman weekend, sementara sehari-hari aku bosan kalau dirumah mulu. Kayak burung disangkar emas *halaahhh ini apalagi hahah
Senangnya ada pasar seperti itu. Di Kopenhagen ada “pasar” yang namanya Torvehallen, alias pasar elit, kayaknya buah2 an dan sayur2an hanya sedikit lebih murah daripada di supermarket, atau jangan2 bahkan lebih mahal karena kebanyakan barang di jual disitu organic
Iyaaa Va, langsung nggragas pengen beli semua. Oh iya emang ya kalo organic lebih mahal. Ini sayur dan buah dari pasar juga nyucinya jadi lebih ekstra meskipun nampak segar-segar. Takut ketempelan apa gitu kan haha
den kalap deh liat yang bagian ikannya.
kalo disini kebalik malah den, pasar begini harganya lebih mahal dari pada warung biasa.
beneran deh murah banget paprika sebanyak itu harganya satu euro. di lidl yang murah cuma tiga biji aja harganya 1,79 euro.
salam
/kayka
Hahaha,iya mbak aku juga suka kalap beli ini itu dibagian ikan. Padahal suamiku cuman mau makan ikan salmon. Akunya yang pengen masak ikan ini itu jadi males kalau musti makan sendiri. Waahhh, berarti harga paprika disana sama mahalnya kayak Indonesia ya.
kalau kepasar suru suami ikutan juga mb den, biar pas lagi banyak belanjaan bisa suruh suami yang nenteng, kan berat jadinya kita bisa beli lebih banyak,hehe
Iya, aku kemaren ngajak sekali2 biar tahu dalamnya pasar kayak apa, sekalian biar tahu beratnya bawa belanjaan sambil naik turun trem. Tapi entahlah, mukanya menunjukkan malas ngikut. Dasar lelaki haha
Paprikaaa…disini mahal gilingan.
btw mba knp direader yang muncul bkn foto2 tp smilies ya?
Iyaaa, paprika mahal, makanya disini seneng banget dapat segambreng murah π … Oh ya? kemaren aku coba lihat di reader ada foto-fotonya. Ah mungkin smile dari akunya itu hahaha *dijitak.. Selamat berakhir pekan yaa Fee
Memang kalo belanja pasar harganya cenderung lebih murah daripada di Indo. Plus masak sendiri dan makan ke luar yang diatur, super hemat π
Kayak cabe gitu biasanya aku beli banyak dan difreeze habis kalo di sini gak setiap saat harganya $1-2 sekalian hemat ongkos. Sekali trip di sini $7.60 huhuhu
Hahaha betuulll. Masak sendiri dan sesekali makan diluar memang membantu lancarnya perekonomian, duit ditabung buat jalan-jalan *lhaa tetep aja hehehe. Aku kemaren beli cabe juga langsung aku taruh di freezer, brokoli juga, banyak banget, ga bakalan habis juga dimakan seminggu. Kalo aku transportnya ga terlalu mahal. PP 2 euro, dan cuman setengah jam sekali berangkat. Tapi hawa dingin dan hujan ini lho yang sering bikin males. Waahhh, mahal ya kamu kalo ke pasar sampai hampir 8 dolar buat ongkos aja sekali trip. Have a nice weekend Mikan!
Di NΓΌrnberg mah ngga ada pasar kaget yg murah begini, pasarnya ya di alun2 dan semua mahal… huhuhu
Ini sebenarnya bukan pasar kaget juga Teh. Ya pasar tradisional biasa. Aku belum berburu pasar kagetnya sebelah mana. Setelah ini aku cari informasinya hahaha pemburu pasar. Hayuukkk atuh teteh atur jadwal ke Belanda. Keukonhof mungkin Teh, nanti aku antar dan temani ke pasarnya. sekalian kulakan yang banyak hahaha… Eh, pasar dialun2 keren juga yaa itu. Kayak pasar malam yang biasanya ada di alun2. Selamat berakhir pekan ya Teh π
Jalan2 di pasar emang selalu seru… banyak yang bisa dilihat… dan dibeli, hehe….
Iyaaa bener Citra. Banyak yang bisa dibeli kalo dipasar karena cenderung murah, dan bisa lihat hal-hal unik hehehe. Have a nice weekend Citra π
Ahaaa akhir nya ke pasar juga….. Seru!
Seruuu Yang. Kalaapp hahaha
Duhhh….makin pengen ke pasar ini eiii….. Udah lama dgr dari temen2 ttg pasar ini yang, kata mereka, murahnya bikin kalap… Tapi kalo ingat macetnya Denhaag, ga berani deh hahahahaa…..
Kalo nanti aku berani ke Denhaag sendiri, temenin ya Den… hehehee…. ^____^
Iyaaa, emang pasar bikin Kalap. Beneran deh kalau ga ingat musti bawa belanjaan sendiri, maunya dibeli semua hahaha maruk. Ga macet kok kalau naik tram. Pastiiii aku temani dengan senang hati, Patricia. Janjian aja kita di stasiun mana, nanti aku jemput trus berangkat sama-sama kita. Yiaayy!! Belanja ke pasar ada temannya itu lebih menyenangkan, bisa cekakak cekikik hehehe
JAngan2 banyakan ngerumpinya daripada belanjanya hahahaa… Sip siippp… Ntar aku ijin ‘juragan’ dulu yaa….hahaha…. ^_____^
Siaaapp!!… Have a nice weekend ^^
mangga dan alpukat itu 1 Euro per buah? yahhh sama kayak di supermarket sini sih :))
Nggak, Mangga kemarin dapat 2 buah 1 euro, besar-besar dan manis. Kalo alpukat dapat 3 buah 1 euro ukuran sedang, masih setengah mateng. lumayanlah hehe
Seneng ya Mba Den, kalo ke pasar rapi dan murah gini. Itu cabe merah gendut2 gitu, gemeesss
Seneng soalnya ga pakai nawar, aku males kalo nawar2an haha. Iyaaa, cari cabe rawit merah susah dipasar. Adanya cabe rawit hijau. Akhirnya dicampurlah cabe merah besar dan rawit hijau buat sambel bajak. Makannya seiprit iprit haha