Pertama kali tahu Colmar dari postingan Lia. Pada tulisan Lia disebutkan kalau Colmar di Malaysia yang diceritakan adalah tiruan dari Colmar yang terdapat di Perancis. Waktu itu hanya ngebatin, tiruan saja bagus bagaimana aslinya ya. Tidak terpikir sama sekali dan tidak terbayang Colmar di Perancis itu letaknya di sebelah mana. Beberapa waktu kemudian, di twitter ada yang membahas dan menyertakan foto-foto Colmar di Perancis. Wah, bagus juga ya. Cantik warna warninya seperti negeri dongeng saja, pikir saya waktu itu. Sempat saya mencari informasi tentang Colmar di Perancis tetapi yang banyak muncul adalah cerita tentang Colmar di Malaysia. Rupanya tiruannya lebih terkenal dibandingkan yang asli.
Tidak pernah terpikirkan sebelumnya kalau dua bulan setelah membaca tulisan Lia, saya dan suami bisa mengunjungi Colmar di Perancis, versi aslinya. Kunjungan kami ke Colmar pada bulan Maret 2016 merupakan rangkaian road trip kami ke Perancis. Pagi itu cuaca masih mendung karena malam sebelumnya hujan mengguyur Colmar dan sekitarnya. Kami menuju Colmar dari tempat menginap di Andolsheim, yang hanya sekitar 15 menit ditempuh menggunakan mobil, tepat jam 9 pagi.
Karena masih pagi, jadi suasana masih lengang. Tidak terlalu banyak turis yang berlalu lalang. Hanya segelintir orang saja yang bersiap membuka toko dan menyiapkan barang dagangan. Atau memang saat itu masih dalam suasana Paskah, jadi memang ada beberapa toko yang saya lihat tidak buka sampai kami meninggalkan Colmar. Menjelang siang, aktivitas mulai nampak di beberapa sudut. Salah satunya ada pasar terbuka di sebelah katedral. Kami sempat mondar mandir di pasar ini, selain mencicipi beberapa makanan gratis, juga membeli minuman untuk menghangatkan badan.
Menjelajah Colmar serasa ditarik ke dalam negeri dongeng, sampai suami beberapa kali berkata kalau kami seperti ada dalam cerita-cerita dongeng. Kaki melangkah perlahan menikmati setiap warna warni bangunannya. Desain half timbered houses seperti layaknya rumah-rumah di Jerman mendominasi bangunan di kota tua. Mengapa ada sentuhan Jerman di Colmar? Colmar terletak di region Alsace, timur laut Perancis dan berbatasan dengan Jerman. Region Alsace pernah masuk dalam wilayah Jerman pada tahun 1871. Kemudian pada tahun 1919 ada perjanjian Versailles yang salah satunya adalah menetapkan tentang pembagian wilayah di Eropa, juga mewajibkan Jerman untuk mengembalikan region Alsace pada Perancis. Karenanya tidak heran kalau bangunan di region Alsace mirip dengan tipe rumah atau bangunan yang ada di Jerman. Konon katanya Colmar juga merupakan salah satu kota penghasil wine yang terkenal, alsace wine.
Karena masih dalam suasana Paskah, maka tidak heran banyak dijumpai ornamen-ornamen perayaan Paskah seperti telur. Pada salah satu gereja yang ada di sekitar kota tua Colmar sedang ada pameran kerajinan tangan. Kalau tidak ingat harganya yang lumayan merogoh isi dompet, rasanya ingin membeli semua yang ada di sana. Telur-telur dengan lukisan warna warni, telur dari kayu, telur dari porselen, hiasan pecah belah, ingin saya angkut semua. Anak-anak kecil bersuka ria saling berkejaran di sisi katedral, ada yang memperhatikan domba kecil yang sedang meringkuk terkantuk di dalam kandang kecil, bahkan kelinci-kelinci putih saling berlompatan di dalam pagar yang dibuat tidak permanen.
Butuh waktu yang tidak sebentar untuk menikmati warna warni Colmar. Bagaimana tidak, jika kaki selalu berhenti dan mengamati setiap rumah dengan warna yang unik, mengabadikan keindahannya dalam jepretan kamera. Waktu inginnya berjalan pelan ketika berada di sana. Menghirup aroma Croissant atau aroma manis kue ketika melewati toko roti, berjalan bergandengan dengan suami sembari mengamati pasangan-pasangan yang juga merasakan suasana romantis di Colmar. Masuk ke dua katedral yang ada di sana, mengamati setiap sudut ruangan yang ada di dalamnya, menghirup dan merasakan hangatnya coklat yang dijual di pasar untuk menghalau rasa dingin. Kami beruntung pada hari itu Colmar tidak terlalu dibanjiri oleh Turis, jadi bisa berjalan leluasa menikmati suasana romantis yang ditawarkan Colmar. Memang paling cocok mengunjungi Colmar ini bersama pasangan. Tetapi hal tersebut tidak mutlak. Berjalan sendirian, berbagi cerita bersama teman, sahabat, ataupun keluarga juga tidak mengurangi rasa bahagia, senang dan kagum menyaksikan keindahan yang ada di depan mata.
Menikmati keindahan Colmar tidak saja bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Pilihan naik perahu melintasi kanal dan jembatan serta menggunakan kereta juga bisa dijadikan alternatif. Berkeliling Colmar kami akhiri dengan makan siang pada salah satu restoran dekat katedral. Setelah cocok dengan menu yang ditempel pada kaca, kami masuk yang ternyata suasana di dalam rame sekali. Untung saja masih ada satu meja yang tersisa. Makan siang kami sangatlah lezat karena memang sudah lewat jam makan (sehingga lapar sekali) serta rasa makanannya yang enak sekali. Segelas wine dan sebotol lemon tea tak lupa menemani.
Perjalanan ke Colmar tidak pernah terlupakan. Siapa sangka berawal dari membaca sebuah tulisan di blog dan twitter bisa menghantarkan saya pada Colmar di Perancis sebagai hadiah ulangtahun.
Siapa yang ingin ke Colmar? Atau ada yang sudah pernah ke Colmar?
-Den Haag, 26 Juli 2016-
aku mau aku maaauuuu, cantik bgt ya, paling suka foto jendelanya Den hehehehe
Iya, jendelanya bikin gemes π
detil jendelanya unik…,
suka model jendela dan pintu2nya…, obyek yang sangat menarik…
senangnya jalan di situ ya..cuci mata yang menggairahkan banget
Iya Mbak, warna warninya bikin semangat plus melihat unik bangunannya
Aduhh cantiknyaaa π
beneran Kaya di buku-buku dongeng ya
Iya, cantik menggemaskan
Beneran, bangunan disini berasa di negeri dongeng yach. Trus berperahu mengitari seluruh bangunan bisa-bisa aku nga pengen pulang. hehehehe..
Hahaha maunya perahuan mulu ya Lin, sambil mendengarkan musik
Bagus banget mbaa desain-desain Colmarnyaaa, bersih lagi yaa teraturr gitu lingkungannyaa..
baru tau mba ada tempat bginian di eropaa.. tq for sharing mbaa Denald π
Terima kasih sudah mampir ke sini π panggil saja saya deny. Karena yang menulis di blog ini saya dan suami, makanya blog ini namanya denald karena nama suami adalah ewald.
Tempat seperti ini di eropa banyak banget, rasanya ingin dikunjungi semua π
Salam kenal yaaa mba Deny π π saya Asti.. heehe
Aku baru lihat yang tiruannya aja udah bagus banget, apalagi yang asli ya mba. Mudah-mudahan suatu saat aku kesampaian ke sana. Trip ke Eropa, terutama Perancis dan Jerman masih jadi mimpi aku niih hehehe. Btw, itu spaghetti salmonnya menggoda deh mba π
Mudah2an ya Lia suatu saat bisa berkunjung ke yang asli, menjelajah Perancis dan Jerman juga. Salmonnya memang enaaakk banget π
Aamiiin mbaaa.. Iya salmonnya kelihatan enak, penampakannya menggoda hahaha
Duuh…pengen banget bisa travelling ke mana-mana..termasuk ke tempat yang colorful ini… bikin gemes Mbak warnanya…
Semoga suatu saat bisa kesampaian kesini π
Amiin. Makasih Mbak…
Eh Mbak, aku bikin giveaway kecil2an. Kalau bisa ikutan ya…
Wah aku baru buka kolom komen. Mudah2an masih belum tutup GA nya. Segera meluncuuurr
Sampai tanggal 23 Augustus Mbak… masih lama…
Mbak…kartupos udah sampai. Kemarin. Makasih banyak ya… π
Ah leganya kartupos sudah sampai sana. Sama-sama π
tahunya dari Kak Fahmi kak dan penasaran banget kesini
Semoga suatu saat bisa kesini ya Win
amin kak π
keren banget….beneran kyk negeri dongeng
iya benar seperti negeri dongeng
Cantiiiik banget ya mba kotanya!!! Betah liatnya!
Iya, memang betah berlama2 di sini, apalagi kalau ga terlalu banyak turis dan musim panas. Sayang waktu kami ke sana dingin dan sedikit gerimis.
Aku uda pengen kesana dari dulu2 mbak den… sayangnya belum kesampean. mudah2an suatu hari bisa mampir ke colmar. fotonya2 bagus2… spaghettinya menggiurkan π
Semoga suatu saat bisa ke sini ya Shin π romantis banget tempatnya. Terima kasih Shin. Iya, Spaghettinya enaakk, saus jamurnya yang bikin enak. Porsinya besaarr.
Keren colmar. Apa memang sudah direncanakan ya pas mbangun rumah? Kok semua rumah pada warna-warni. Apa sudah jadi kebijakan pemerintah di sana buat membuat rumah warna-warni untuk meningkatkan kunjungan para turis?
Tipikal rumah Jerman memang seperti ini, seperti yang aku tuliskan karena Colmar pernah ada di bawah bendera Jerman jadi tipikal rumahnya mirip2 dengan Jerman. Aku kira dulu awal membangunnya tidak sampai terpikir untuk menjadi kunjungan wisata karena bangunan ini sudah ada sejak 1871.
lihat fotonya aja udah berasa lihat kota di cerita-cerita dongeng,apalagi kalo lihat aslinya,cantik banget mba den…
Iya Nani, bagus banget warna warninya π beneran seperti dongeng ini kota
waaahhhh fotonya banyak den, semuanya cakep, akuuu pengen kesana.
Terima kasih Ru π Semoga suatu saat bisa ke Colmar ya.
Bangunannya kece pisan. Jendelanya bergaya tropis, apakah Colmar sering panas, π
Makanan di foto bawah bikin pengen. Enak banget kayaknya.
Iya Pak, padahal ini bangunan sudah bangunan lama, tapi keren2 banget. Kalau musim panas mungkin panas ya Pak.
Itu Spaghettinya enaakk banget. Saus jamurnya yang bikin enak, tapi porsinya terlalu besar untuk saya jadinya ga habis π
Cantik ya….ah nostalgia maksa jadinya nih hihi banyak yg sudah mulai lupa….tapi arsitektur bangunan rumah seperti itu lumayan jadi ciri khas yang mudah dikenali, itu ada di kota-kota kecil lain juga di Perancis, pernah lihat tapi yg saya ingat kotanya dekat pinggir pantai ada kasinonya juga …lupa nama model bangunannya dalam istilah arsitektur
Suka banget ya lihat ciri khas bangunan seperti ini dan bangunan2 lain yang memang jadi khas suatu daerah. Kamu pernah tinggal di perancis pasti sudah melihat banyak banget ya Fee tipe tipe rumah yang unik. Mendadak kangen desa desa di perancis nih. pemandangannya juara.