Tumbuh besar di wilayah Jawa Timur bagian timur dan lingkungan tempat tinggal mayoritas adalah orang Madura, sejak kecil saya sudah terbiasa mengkonsumsi makanan pedas. Jika diingat kembali, hanya ada dua rasa makanan yang saya kenal sejak kecil yaitu asin dan pedas. Saya ingat sekali, mungkin sekitar umur TK, saya makan lodeh yang dibuatkan Mbah, sampai telinga berdenging. Saking pedasnya. Rasanya semua makanan bersantan dari desa Bapak, tidak ada yang tidak pedas. Masak sayur asem pun, ya pasti ada sandingan nya sambal. Malah, meskipun sayurnya sudah pedas, tetep saja sambal tidak absen untuk dihadirkan. Karena itulah kenapa pengetahuan saya akan rasa, tidak terlalu luas. Karena ya hanya mengenal asin dan pedas, lidah saya tidak terlalu terpapar rasa makanan lainnya. Itulah mengapa sampai sekarang, saya lebih menyukai rasa makanan yang asin dibanding yang manis. Ironis sebenarnya karena saya saat ini berjualan camilan manis, tapi saya sendiri tidak terlalu doyan rasa manis.
Makanan Jawa Timur wilayah timur itu didominasi dengan rasa asin, pedas, petis, dan terasi. Merantau ke Surabaya dan Jakarta pun, tidak terlalu banyak bedanya. Tetap saja buat saya makanan enak itu kalau ada rasa pedasnya dan asin. Meskipun sewaktu kerja di Jakarta, saya sering tugas ke seluruh pulau di Indonesia, tetap saja yang saya cari ya makanan pedasnya. Intinya, level pedas lidah saya sudah tidak terhingga. Kata teman – teman yang mengenal saya, lidah saya sudah mati rasa saking semua rasa pedas ga ngefek. Mungkin kalau dulu sudah ada vlogger yang mukbang makanan pedas, saya mengajukan diri untuk diadu. PD akan menang.
Sebelum pindah ke Belanda, dua kali saya jalan – jalan ke LN, tepatnya ke Malaysia dan Vietnam. Kalau ke Malaysia, ya secara melayu, makanan masih bisa lah diterima lidah. Tapi, untuk mengantisipasi kalau misalkan masakannya tidak pedas, saya sampai belain bawa cabe bubuk. Kalau tidak salah ingat, saat itu belum ada cabe bubuk dengan merek ternama yang punya level sampai 30. Jadi saya bawa merek entah apa, yang sebenarnya bubuk cabenya pun tidak terlalu pedas. Tapi lebih baik daripada tidak ada sama sekali ya kan. Liburan ke Vietnam pun barang yang tidak boleh ketinggalan ya kalau tidak bubuk cabe, saus cabe. Pokoknya permasalahan makanan tidak cocok di lidah saat itu, akan terselesaikan kalau dua barang ini ada di depan mata.
MERANTAU LEBIH JAUH
Sebelum pindah ke Belanda, saya kan beberapa bulan sebelumnya pernah datang sebagai turis. Jadi sudah tau nih kira – kira makanan Indonesia di Belanda tuh tipenya yang seperti apa. Sudah ada bayanganlah. Tidak perlu takut kekurangan bahan makanan dan masakan Indonesia. Banyak yang jual dan kalau bikin sendiri juga gampang. Apalagi waktu itu kami tinggal di Den Haag yang jadi surganya makanan Indonesia.
Saat packing barang – barang untuk pindahan, tentu saja saya tidak melupakan untuk bawa cobek. Karena cobek batu, tidak bisa ditemukan di Den Haag, kecuali pesan pada perorangan baru ada. Nyambel kan paling enak kalau dicobek batu, apalagi saya sudah terbiasa ngulek. Jadi, dunia persambalan aman. Awal di sini, saya masih belum terpisahkan dengan sambal dan makanan pedas. Inginnya segala jenis makanan dipedesin pake sambal atau saus sambal. Sudah pindah negara, beda benua, masih saja lidah tidak diberi kesempatan untuk mengenal rasa yang lainnya.
Sampai saat kami road trip ke Perancis Utara, selama perjalanan itulah saya dapat hidayah. Awalnya saya lupa kenapa, tapi sepertinya saya tidak ingat untuk membawa saus sambal. Lalu selama perjalanan 8 hari, tentu saja tidak ada yang namanya makanan saya taburi dengan bubuk cabe atau dicocol ke saus cabe. Selama itulah pertama kalinya saya merasakan masakan negara lain dengan rasa aslinya. Tanpa tambahan apapun yang membuat pedas. Ternyata hey! saya tidak ada masalah kalau makan tidak pedas. Saya tidak jadi ngamuk karena makanannya, misalkan level asinnya tidak sesuai lidah saya. Di sanalah saya belajar mengenal rasa lainnya yang takjubnya membuat saya suka. Saya sangat menikmati apapun jenis makanan yang kami pesan. Dan selama itu juga tidak makan nasi, saya baik – baik saja, tidak emosi karena tidak bertemu makanan Indonesia. Disitulah saya disadarkan kalau ya tidak semua makanan butuh rasa pedas.
TOBAT
Sepulangnya dari Perancis Utara, saya seperti tobat dengan rasa pedas. Perlahan mulai mengurangi dan merubah cara berpikir ya ga perlu sampai nenteng sachet saus sambel ke mana – mana. Tidak perlu panik kalau makanannya tidak pedas. Saya beruntung bisa travelling ke beberapa negara selama di sini. Jadi makin tahu makanan lokal di negara tersebut bagaimana rasanya. Saya mulai memberi kesempatan pada lidah untuk mengenal rasa sebanyak – banyaknya. Makin banyak rasa yang saya kenal, makin gampang saya beradaptasi dengan rasa makanan yang baru. Asal makanannya masih masuk kriteria yang bisa saya makan, bablass akan saya santap tidak peduli lagi kalau rasanya tidak pedas. Justru salah satu manfaat jalan – jalan ke berbagai negara itu ya mengenal makanan lokalnya kan. Sayang kalau sampai makanan lokal dinodai dengan campuran saus sambal atau ditaburi dengan cabe bubuk, jika memang penyajiannya dan rasa aslinya tidak pedas. Sayang kalau menyiakan kesempatan untuk merasakan makanan lokal dengan citarasa aslinya. Ada sih beberapa kali pikiran : wah ini enak sih kalau dimakan sama sambel terasi, wah ini bakal lebih oke nih kalau disajikan pedas, dsb. Pikiran tersebut tentu ada. Tapi ya tentu saja hanya pikiran saja, tidak lalu diwujudkan. Toh saat makan, tetap saja nikmat, meskipun tidak pedas.
Beda lagi kalau memang saat liburan sengaja singgah ke restoran Indonesia ya. Itu kan bukan makanan lokal negara yang disinggahi. Saya saat di Berlin pun makan di dua restoran Indonesia. Tapi sebisa mungkin kalau sedang liburan ke LN, saya tidak makan di restoran Indonesia atau Asia. Konsekuensinya adalah saat pulang liburan dan kembali ke Belanda, jujugan pertama kami adalah restoran Indonesia atau Chinese Restaurant. Kami berdua pasti sudah kangen banget dengan makanan Asia. Berapapun lamanya liburan, entah di dalam Belanda atau luar Belanda, pasti sebelum sampai di rumah, kami belok dulu untuk beli makanan Asia atau Indonesia untuk dibawa pulang. Kembali ke zona nyaman. Di rumah pun, sekarang saya santai saja kalau misalkan tidak ada sambal. Kalau malas nyambel, ya sudah makan aja seadanya. Tidak dibuat repot.
Saya bersyukur sekarang lidah dan pengetahuan saya akan rasa semakin luas. Dulu saya mendefinisikan makanan enak itu kalau ada rasa pedasnya, asin, dan dimakan dengan sambal. Sekarang pandangan saya akan makanan enak sudah berbeda. Makanan enak buat saya, jika saya bisa merasakan dengan citarasa aslinya. Saya suka agak gimana gitu kalau melihat foto orang Indonesia yang sedang liburan di sebuah negara lalu makanan lokalnya ditaburi cabe bubuk atau dicocol saus sambel. Dulu kan saya pelaku seperti itu. Tapi karena sudah tobat, jadi saat melihat ada yang melakukan sama seperti yang saya lakukan dulu, ternyata ga elok ya. Balik ke selera sih ya.
Saya semakin paham dan yakin, bahwa tidak semua makanan perlu dimakan pakai sambal, punya rasa pedas, dan tidak semua makanan butuh saus sambal.
-27 September 2021-
High temperature resistance Double Sided Fiberglass Tape
店舗スーパーコピーブランドコピースーパーコピーブランド
CANbus IO CANopen Protocol
Why are more and more businesses using LCD square displays
オメガスーパーコピー日本オメガ時計コピー専門店
High Frequency Power Inverter Charger
テンデンス時計スーパーコピー
Full Color Children Book Printing
2.6mm beads pegboard
Flags Of Different Countries
Holographic Padded Mailing
スーパーコピー時計
最も良いシャネルバッグ財布通販送料無料スーパー
The steps of using solid watercolor paint
Folding Table Legs
Chipboard Screw Zinc Plated
Waterproof Cable Gland Connectors
スーパーコピーブランドロレックス
Brass Snap Button Parts
Body Contouring Equipment
中国ブランドコピー税関
Yellow PE Warning Tape
人気レディースメンズブランド財布コピー品がセール
Oxy Acetylene Hose
How to choose Eyeliner
18650 Lithium Ion Battery
ブランド時計スーパーコピー都内
ブランドコピースーパーコピーブランド財布バッグ時計安売
Cosmetic Container
Smart Lock Door Security Intelligent Fingerprint Lock
Achromatic Spherical Mirror
腕時計スーパーブランドコピー信用信頼できる
Features of Solid Watercolor
シュプリームスーパーコピー偽物通販
built-in Copper Coin PCB
Hanging Lantern Lights
80HCPS1848CRMI
ルイヴィトンスーパーコピー靴新生鳩丸掲示板
Transported From China To Russia
ブランドコピー時計激安
Indelible Marker
How to choose top shower Head
Accent Side Table
時計ブランドコピー激安
The Characteristics of Aluminum Profile Machining Parts
ブランドコピー販売ブランド時計コピーブランドコピー財布
Retail Store Shelving
The advantage of Rubber Gasket
Water Purification Tablets
28mm Inner Rotor Brushless Motor For Bank Equipment
クロエ財布のスーパーコピークロエ財布激安販売
スーパーコピーブランドロレックスコピー品通販専門店
Roof Fan Ventilator
ND YAG Q-Switch Laser Skin whitening Laser for Studio
iphone7plusケースブランドコピー
Kettlebell Sets
Ultra Bright 800lm Flexible Mechanic s Inspection Work Light
iphoneseケースブランドコピー
Food Spray Dryer
forged welded neck flange
コピーブランドジーンズメンズ専門店
Mobile Single Phase Meter Tester
Jiangmn COSCO Lighting Company spring outing
jumbo crayon set
Silicone Sex Dolls
ランク最高品質スーパーコピー時計専門販売専門店
ブランドコピー品line
Safety Lock Out
pull over knitting sweater
HVAC Purification Lamp 254nm 24W
Machining Part
ロレックスコピー時計新作ロレックススーパーコピー激安
ページが見つかりませんでした楽天ブランドコピー代引き
100 Compostable Mailer
Dual band Routers Indoor LTE CPE
Folding Doors
10mm Strip LED Aluminum Profile
iphoneケースブランドコピー代引き
Hdmi Lan Extender
人気海外ブランド財布がお得海外ファッション通販
What is the best home hair clipper
Westfalia Separator
ブランドコピービジネスバッグ
PC Shell Hockey Goalie Helmet
偽ブランド通販バッグコピーブランド優良販売通販サイト
2PC Pneumatic Ball Valves
Hob Gas Stove
Weekend Bag
iphonexケースブランドコピー
3 Phase Closed Loop Stepper Motor Driver
High Tech Artificial Robot
55 to 1200 kW Marine Gas Engine
ブランドコピー安心代引き
4-Benzonitrile, 2-Chloro-4-Fluoro-3-Methyl-
ブランドコピー財布代引き
36V standard Switching Power Supply
Gas Tube Clamp
ブランドコピーとは
2 Phase RS485 Nema 34 Stepper Driver
High Speed Diesel Genset
ブランドスーパーコピー財布級品代引き通販国内発送
Ice Plant
ブランドコピー代引き安全
Original Phone Adapter 20W For Phone
8000 to 16000 kW Diesel Generator Sets
Diesel Generator Set
スーパーコピー店舗新生鳩丸掲示板
Farmhouse Bar Stools
ブランド時計コピー大好評ブランド時計コピー届く
Diamond Concrete Grinding Plate
RS485 Control Series DC Servo Motor Driver
ブランドコピー激安キーケース
Felt Mat For Cutting Machine
Hybird Stepper Motor
Semi Truck Leaf Spring Pin
セリーヌスーパーコピー財布販売
Short Sleeve T-Shirt
Aluminum Power Bank Card Holder Wallet
モンクレールスーパーコピー痞客邦
Newborn Singlets
Blind Bag Toys
ハノイブランドコピー
Chimp Latex Mask
Spiral Washer
Napkin Tissue
よく見かけるブランド財布のスーパーコピー品ってなに
スーパーコピー品の通販です完璧なブランドコピーです
Rolltop Backpack
Medicine Transport Boxes
Y3 Motor
時計スーパーコピー品質
Blush Brush
人気超絶のモンクレールスーパーコピーダウンウトレット
Neodymium Magnets Wholesale
Thrusting and Vibrating Dildo
Manganese Gluconate
Premium Greaseproof Flowers Pastry Paper Bag
スーパーコピー優良店口コミ
Concrete Forming Nails
スーパーコピーブランド財布代引き安心通販
Printed Self-adhesive Opp Bags
ロレックスコピーロレックススーパーコピー時計激安専門店
Realistic Rotating Rabbit Vibrator
Ferrous Fumarate Powder Feed Grade
ブランドコピー激安大阪
Vacuum Body Slimming Machine
Suction and Tongue Licking Vibrator
Construction Safety Helmet
ブランドスーパーコピーブランドコピー財布スーパー
High Strength Corrosion Resistant Tubes for Structural Applications
Parabolic Leaf Spring for Trailer
アルマーニエクスチェンジブランドコピー服痞客邦
Hifu Anti Wrinkle Machine
2PC High Platform Ball Valve
スーパーコピー時計どこで
Stainless Steel Corner
Knife Sharpener
スーパーコピー品の通販です完璧なブランドコピーです
Elf Hat With Ears
Foam Dressing For Pressure Ulcer
スーパーコピー時計ガラス
Black Fuel Tank Kerosene Heater for Indoor Use
Sambal dan Makanan Pedas – Deny and Ewald
ifionfnesm http://www.g991cf87h3rc03z2n7w38ooo02lik12hs.org/
[url=http://www.g991cf87h3rc03z2n7w38ooo02lik12hs.org/]uifionfnesm[/url]
aifionfnesm
Halo mbak Deny.. tos dulu sesama penyuka sambal setuju mbak, salah satu manfaat jalan-jalan adalah utk mencoba kuliner lokal. Dan aku sekarang udah bisa makan apa adanya tanpa sambal. Butuh latihan emang. tapi sesekali pake sambal juga kalau lg rindu pedes2. Sedikit saja, supaya kangennya terobati.
Betul Messa. Lidah memang butuh dilatih. Tapi kalau aku, kayaknya maksimal 2 minggu bisa makan yang bukan biasa kumakan. Setelah dua minggu pasti akan kangen makanan rumahan.
Hahaha, bener banget, Mbak, aku juga gitu. Lama-lama terbiasa menikmati makanan (asing) sesuai rasa aslinya. Dan memang untuk beberapa makanan, kalau dikasih sambal jadi menutupi rasa aslinya 😀 Paling lama itu aku bertahan 2 bulan tidak makan makanan Indonesia dan tidak makan sambal :)) Walaupun tiap beberapa bulan sekali masih bikin sambal terasi, hahaha tapi sekarang toleransiku terhadap pedas jadi berkurang jauh, padahal dulu kalau pesan ayam penyet cabenya 20 XD
Kalau di Amsterdam pengen makan masakan Indonesia, masih banyak restaurant Indonesia ya Mbak, sama kayak di Den Haag. Tapi kalau males beli, bikin telor ceplok paka sambel trasi makan nasi anget saja sudah surga rasanya haha.
Duh aku merasa berdosa kmaren makan lobster roll dicocol sambel ABC 😐
Padahal biasanya aku santai, makan apa adanya, tapi karena udah dua minggu makan ala bebulean, ga bisa boong, udah kangen banget makanan penuh bumbu, pedas dan berminyak.
Apalagi makanan Spanyol ya Dit hahaha rasnya pengen dicocol sambel semua :))) Iya sama, toleransiku kayaknya juga 2 minggu. Balik2 ke rumah langsung bikin mie instan hahaha ora sehat blass
kalau saya levelnya pedas sedang si mba den..suka pedas tapi standar ga nyampe bikin telinga sama kepala ikutan panas, ujungnya jg mau pedas biasa tetap berakhir mules ke toilet. skrg saya stok cabe kering trus dihaluskan jd cabe bubuk, tdk mesti ketemu sambal setiap makan, yg penting ada rasa sedikit pedas aja, saya taburi cabe bubuk. kl ngikutin level pedas indonesia lg..saya udah ga sanggup:D
Wah iya bener juga. Bisa bikin sendiri ya cabe bubuk biar ga kebanyakan micin. Soalnya cabe bubuk tersohor dari Indonesia itu, micinnya buanyaak banget. Thanks idenya Rahma
Aku kayanya karena ga bisa masak, semua masakan buatku cuma enak n enak buanget kalaupun kurang enak, aku akan kesulitan untuk tau apa yang kurang, misal kurang asin kah, kurang bumbu kah, atau apapun. Ga ngerti blas.
Dan dulu ga pernah suka makanan pedas, sambal dalam kemasan Indomie aja buatku udah pedas. Trus tiba-tiba pas hamil Kiran, aku doyan sambal.
Mungkin karena baru suka sambal n makanan pedas, jadi ga terlalu ribet buatku. Yang penting dalam 2 minggu, aku harus ketemu menu Indonesia walaupun cuma sekedar nasi goreng. Makan menu non Indonesia lebih dari 2 minggu non stop bisa bikin mood langsung ‘senggol bacok’
Hahaha sama Din. Aku juga kayaknya ga bisa lebih dari 2 minggu pisah sama makanan Indonesia. 2 minggu itu sudah batas maksimal. Selebihnya, bisa diatasi melipir ke restoran asia macam sushi atau makanan thailand. Kalau roti2 mulu engap juga ke perut :)))
Sama, keknya dulu suka banget bikin sambal, dirumahpun. Sekarang dah lama banget ga makan sambal. Memang lidah kudu di training untuk menikmati rasa lain selain sambal.
Aku biasanya kalo traveling lebih suka menikmati makanan lokal, kecuali daerah Jerman dan Eropa Timur soalnya makanannya gitu2 doang haha.
Hahaha Va, apalagi Belanda. Bukan hanya gitu2 doank makanannya tapi juga flat rasanya :))) makanan asli sini ya. Kalau restoran Indonesia nya sih ya lumayan lah rasanya.
Tos sesama bekas jemaah pedas! Apalagi aku, orang Manado kan apa2 harus pedas juga. Jadi ya aku cukup relate dengan perasaan harus bawa sambal sachet kemana2. Sekarang ya sama juga kayak mbak, kalau liburan dan makan makanan lokal ya cuma mikir “enak nih disambelin” tapi ya sebatas itu aja. Soalnya aku mikir makanan itu kan budaya orang ya, kalo aku tiba2 tambah sambel, sama aja ga menghormati cara mereka makan.
Beda dengan mbak, aku ni masih seneng cari2 restoran Asia kalo pergi liburan. Selain karena tuntutan pola makan, penasaran juga gt gimana sih makanan Asia dimasak disana, enak apa gak. Kesimpulannya? Belanda lah yang restoran Asianya paling “masuk”.
Iya memang bener. Restoran Asia itu kayak “penyelamat” klo sudah mati gaya mau makan apalagi pas travelling. Dahlah cari restoran jepang atau thailand atau chinese food gitu, aman terkendali. Daripada cranky haha
Jadi inget, pas traveling ke Rumania bulan September lalu, lidah tiba-tiba kangen banget sama nasi goreng. Terus akhirnya pesen nasi goreng dari restoran Jepang yang jualan sushi. Pas makan nasi goreng, aku sih udah kebal rasa jadi buatku ya enak2 aja (ngidam sudah terobati), tapi pas R nyoba nasgornya, dia bilang “Ih ini ketauan orang Rumania yang masak, rasanya Rumania banget”. Ga paham aku, maksud dia “rasanya Rumania banget” tu kayak apaan hahaha!!!
Kalau lidahku sukanya yg manis dan agak pedas (tipikal org jogja banget).. suami sukanya yang asin dan gak pedas.. jadi bagiku keasinan bagi dia kurang asin, jadinya tiap masak targetnya sampai aku ngerasa keasinan.. hahahaha… kadang aku tak tau batasnya, pernah asinnya sampai hampir pahit. Masakanku jd gak laku.. kalau utk urusan pedas, untungnya gak ketergantungan sambal, masih bisa teratasi oleh irisan cabe rawit atau sambal terasi instan (buat apa ngulek lha wong makannya dikit bener).. sbnrnya gak tergantung sambal itu bikin hidup jauh lebih simple..
Asinnya Jatim tuh asin banget soalnya. Apalagi Malang ga beda jauh sama surabaya. Jadi ya asin plus pedas.