International Fireworks Festival atau dalam bahasa Belanda adalah Internationaal Vuurwerk Festival merupakan kompetisi Internasional kembang api tahunan yang diselenggarakan setiap musim panas di pantai Scheveningen, Den Haag. Tahun ini sudah memasuki pelaksanaan yang ke 36. Peserta tahun ini dari negara Polandia, Italia, Jerman, Belanda, China, Korea, Jepang, dan Spanyol. Pelaksanaannya bertahap yaitu pada tanggal 14, 15, 21, dan 22 Agustus 2015, dua peserta dalam satu hari. Karena ini adalah kompetisi Internasional, maka ada juri yang memberikan penilaian. Selama sekitar 15 menit masing-masing negara akan unjuk kehebatan dimana 80% dari kembang api yang dibawa diproduksi dinegara masing-masing. Pada tahun ini pemenangnya adalah Spanyol, Belanda, dan Italia masing-masing secara berurutan nomer 1, 2, dan 3. Menurut berita di Telegraaf.nl total pengunjung sejak hari pertama diperkirakan sekitar 400.000 orang. Untuk lebih lengkapnya tentang festival ini, dapat dikunjungi pada website resmi mereka.
Sejak kecil saya senang melihat pertunjukan kembang api. Di Situbondo selalu ada setahun sekali, meskipun tidak besar-besaran karena kembang api sangat mahal harganya. Karenanya, ketika tahu ada festival kembang api di Scheveningen, sejak jauh hari saya sudah berunding dengan suami kapan akan melihatnya. Akhirnya disepakati kami akan melihat dihari terakhir. Dan sejak jauh hari juga saya sangat berharap cuaca akan cerah diakhir pekan, karena selama seminggu menjelang festival, hujan mengguyur Belanda tanpa henti. Kami sudah menduga sejak awal kalau acara ini pasti dipadati penonton karena jika cuaca cerah, pantai pasti penuh, selain itu acara ini gratis. Karenanya, kami memutuskan untuk naik sepeda saja ke Scheveningen supaya pulangnya lebih leluasa dan tidak terjebak macet. Dengan tempo bersepeda saya yang sedang-sedang saja, kami membutuhkan waktu 2 jam PP. Benar saja, ketika kami sampai disana sekitar jam 6 petang, pantainya sudah sangat penuh dengan orang-orang yang berjemur ataupun melakukan aktifitas dipantai lainnya. Untuk menunggu sampai jam 21:45 dimana pertunjukan pertama baru dimulai, kami berjalan bergandengan tangan menyusuri pantai.
Kami naik ke tower yang memang disediakan khusus untuk aktivitas Bungee dari ketinggian 60 meter. Antriannya panjang sekali. Satu kali lompat 70 euro. Bisa juga lompat bersama 2 orang. Saya yang memang tidak berani dengan aktifitas ini, hanya menjadi pengamat saja dari atas. Suami sebenarnya tertarik, tapi melihat antriannya, dia jadi mengurungkan niat. Dan saya bilang, mending nanti saja kalau ke Bali. Tempatnya lebih bagus karena diatas tebing. Saya suka mengamati tingkah orang-orang yang sedang berbungee ria. Ada satu yang menarik perhatian saya. Mereka naik ke mesin penggereknya berdua. Satu orang ini sejak awal seperti sedang merekam pakai Hp. Mungkin mereka sedang live di Periscope, ujar saya ke suami. Nah, saat teman satunya loncat, yang diatas dengan sigap menjulurkan Hpnya. Saya khawatir yang diatas ini karena terlalu antusiasnya ikut loncat juga 😀 atau tiba-tiba angin kencang trus Hpnya nyemplung laut. Tapi secara keseluruhan, selama orang-orang ini loncat tidak ada teriakan sama sekali. Kan ga seru ya kalau tidak teriak-teriak heboh. Saya tidak tahu apa memang merekanya yang tidak suka teriak-teriak heboh, atau memang ada aturan tidak boleh teriak, atau kata Febi di IG mereka sudah terlanjur pingsan duluan *ngikik *padahal kalau saya yang disana mungkin memang akan pingsan karena tidak berani.
Setelah bosan berkeliling, lalu kami mencari tempat strategis dibibir pantai. Saya yang memang dari awal niat piknik, sudah membawa tikar, buku bacaan, minuman, dan bekal. Semakin malam, semakin banyak yang datang. Sekitar pukul 21.30 saya melihat kapal-kapal besar mulai berjejer ditengah laut. Tepat pukul 21:45 pertunjukan kembang api dari China dimulai. Selama 15 menit penonton dibius dengan kemeriahan kembang api dilangit yang ditembakkan dari kapal ditengah laut. Setelah selesai, kami harus menunggu selama 30 menit untuk pertunjukan kembang api dari Spanyol. Jam 22:30 pertunjukan terakhir dimulai. Spanyol ini seru sekali bentuk-bentuknya. Ada yang meyerupai orbit galaxy. Luar biasa rasanya melihat pertunjukan kembang api ini. Saya merekam bagian terakhir saja.
Pengalaman yang tidak terlupa. Seru melihat kompetisi kembang api tingkat Internasional langsung dari pantai. Seru dengan kemeriahannya. Teman saya bertanya kok suara kembang apinya beda ya dengan yang di Indonesia. Saya bilang kalau yang didengar dia di Indonesia bukan suara kembang api, tetapi petasan :D.
Ternyata setelah pertunjukan kembang api selesai, masih ada acara lainnya dipanggung yang telah disediakan. Kami langsung pulang karena memang sudah sangat malam. Kami harus menempuh waktu 1 jam naik sepeda untuk menuju rumah. Musim panas selalu menyenangkan dengan berbagai macam acara, dengan catatan penting : jika cuacanya cerah ceria.
-Den Haag, 23 Agustus 2015-
Semua dokumentasi adalah milik pribadi
Hij was meer mooi dit jaar! (de 2 dagen dat ik erbij kon zijn tenminste)
Wat een leuk!
Wauw, altijd een spektakel het Internationaal Vuurwerkfestival in Scheveningen! Echt prachtig om te zien in het filmpje. Ik ben zelf dol op vuurwerk. Ik wil hier zeker nog eens naartoe gaan in de komende tijd!
Zou ik zeker doen, in 2017 is het er weer (meestal in augustus).
Jadi inget dulu lihat kembang api as malam pergantian tahun di Scheveningen…. dari jauh sih cantik dilihat….tapi dari dekat ngeri saya karena berisik dan banyak pengunjung yang main kembang api sembarangan mirip suasana ramadhan mungkin di Indonesia…. Kita (bersama student2x lain) pulang sekitar jam 2 pagi dan nggak nyadar kalau nggak ada public transport lagi,niat mau jalan kaki tapi tidak tahu jalan dan kuatir karena sudah sepi, akhirnya seumur2x pertama kali naik taksi di LN deh ke asrama patungan. Untung supirnya dari Maroko baik, nggak tega mungkin lihat cewek2x dari Indonesia malam2x, apalagi ada beberapa teman berjilbab dan si supir juga muslim, akhirnya kita tiba dengan selamat 🙂
Hahahaha saking terbawa suasana pergantian tahun baru di Scheveningen sampai lupa kalau transportnya sudah ga ada ya Feli. Aku kebayang gimana dinginnya itu. Winter kan. Kemaren aja rasanya aku pengen selimutan dipantai saking dinginnya hahaha. Wuiihh naik taksi habis berapa itu. Lumayan juga kan dari Scheveningen ke Den Haag kota. Untung aja ya bisa patungan. Dan bersyukur selamat sampai asrama. Pengalaman naik taksi di LN haha.
Dan saya pun berhasil mupeng dengan sukses, huhuhuhu ajak aku kembaraaaaan huhuhuhuhu
Siniiiiii, Aku sih dengan senang hati mengajak. Tapi ga tahan dinginnya. Brrr hahaha
Bungee keinginan saya yg blom kesampean. Sunset nya cantik.
Terima kasih Frany 🙂 Kapan2 boleh dicoba Frany kalo memang ga takut.
Seru banget ya! Kalo dipikir-pikir sebenarnya bulan Agustus itu ada banyak banget festival atau acara gitu ya di Belanda, hehehe 🙂 .
Ah, zaman sekarang mah zaman social media. Kalau melakukan hal-hal yang keren gitu jelas harus diabadikan dong ya, hahaha 😆 .
Iya bener banget Ko. Sampai saking banyaknya acara di weekend sampai bingung sendiri mau datengin yang mana hahaha. Ya mumpung gratisan kan ya.
Kalau aku jadi si Mas yang loncat itu, pasti aku sudah bawa kamera dikepalaku hahaha harus diabadikan pastinya. Prestasi!
Ha? Ngeri – ngeri sedap? Itu mah ngeri banget Mba 😀
Hahaha iya bener Ji. Ngeri-ngeri banget banget :)))
Mimpi aku banget itu bisa Bungee Jumping tapi masalahnya aku takut banget 🙁 pernah naik buat nyobain flying fox trus balik lagi kaki gemeteran dan ketakutan apalagi lompat segitu tinggi huhu
Padahal flying fox tinggal meluncur aja ya Non *hahaha, bahasaku, tinggal katanya. Akupun kalao ga napak tanah takut banget.Pernah sudah antri ontang anting di Dufan, pas sudah giliran mau naik, ga jadi karena takut hahaha
Iaa aku pernah nonton ini dulu Mba, dingin banget waktu itu tapi tetep semangat liatnya hehe. itu bungee jumping ngeri2 kepingin liatnya hahah..
Kemaren itu juga dingin bangeet Astrid pas malamnya. Nyesel juga ga bawa selimut hahaha *niat banget. Waahh berarti kamu sampai belain ke DH ya lihat ini, Jaih padahal dari tempatmu.
dulu waktu aku aupair, aku di Moordrecht Mba, jd ke DH gak jauh, nginep di tempat temen aupair jg di DH hehe.. kemarin yg pas aku liburan ke sana, pingin banget ke DH, tp dr tempat aku keretaan aja 1,5 jam, mahal pula huhu.. Harus nyari waktu yang agak panjang gitu, bair puas pas ke sana hehe