Naarden adalah kota dan kotamadya yang terletak di provinsi Noord Holland, dimana kotanya berbentuk menyerupai bentuk bintang. Naarden terletak 24 km atau sekitar 30 menit berkendara dari Amsterdam. Kota kecil ini dikelilingi oleh benteng dan menjadi contoh yang terkenal di Eropa selama abad ke-16. Benteng di Naarden yang berbentuk bintang, lengkap dengan dinding berlapis dan parit di sekelilingnya. Kondisi benteng ini masih sebagus saat pertama kali dibangun, yaitu 5 abad yang lalu, meskipun pernah mengalami renovasi pada beberapa bagian. Bahkan sampai saat ini, Naarden adalah salah satu kota yang mempunyai benteng terbaik di Eropa
Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk berkunjung ke Naarden. Bukan kunjungan yang disengaja untuk jalan-jalan karena saya ikut suami yang sedang ada keperluan kerja di Naarden. Kami berdua baru pertama kali ke sini. Beberapa jam sebelum berangkat, suami sempat mencari informasi apa saja yang bisa dilihat di sana, supaya saya bisa jalan-jalan sendiri sementara dia menyelesaikan urusannya. Ternyata dia menemukan beberapa fakta yang menarik tentang kota di dalam benteng ini.
Pada abad ke-17 saat Raja Perancis Louis XIV dengan bantuan sekutu-sekutunya : Inggris, Cologne, dan Munster, menyerbu Belanda, Naarden dapat diambil alih dengan mudah. Pada saat itu, Belanda merupakan negara yang penting di Eropa Barat karena kekuatan ekonomi dan politik yang dimilikinya. Mereka menguasai Utrecht dan menjadikan kota ini sebagai basis untuk menguasai seluruh Belanda. Sangat disayangkan niat mereka tidak terlaksanakan dengan baik karena beberapa saat kemudian Belanda mengalami tragedi banjir yang sangat besar sehingga menyebabkan mereka susah untuk bergerak. Pada tahun 1673, Naarden kembali ke tangan Belanda dan setelahnya mengalami renovasi di beberapa bagian dengan standar modern.
Menyusuri pusat kota Naarden saat jam kerja mungkin pilihan yang tepat karena jalanan sangat sepi. Atau memang keseharian di kota ini juga sepi, saya juga tidak tahu pasti. Tetapi ada untungnya juga kalau suasana sepi seperti ini. Saya bisa mengamati perlahan setiap bangunan yang saya lalui. Merasakan lengangnya jalanan utama, melihat restoran yang menampakkan geliat aktifitasnya saat jam menunjukkan pukul satu siang, dan beberapa toko yang masih tutup, tidak ada tanda-tanda akan membukakan pintu untuk pelanggan yang akan berkunjung. Kota ini tidak terlalu populer dikalangan turis nampaknya. Saat saya datang ke kantor informasi turis, hanya ada dua orang yang memegang peta kota Naarden, yang bisa didapatkan secara gratis di kantor ini. Dan mereka berbincang menggunakan bahasa Belanda.
Meskipun tidak sampai dua jam singgah di Naarden, kota ini meninggalkan kesan yang tersendiri untuk saya. Bukan hanya karena sejarahnya dan tata kotanya yang unik, tetapi juga saya bisa melihat secara langsung satu-satunya benteng di Eropa yang mempunyai dinding ganda dan parit (Sumber : Amusing Planet). Selain itu, ada alasan lainnya yaitu karena saya selalu tertarik dengan kota-kota kecil dan tidak terlalu ramai turis.
Jika sedang berkunjung ke Belanda atau ada rencana ke Belanda, Naarden bisa dijadikan pilihan kota untuk disinggahi. Mencari suasana lain, menepi dari ramainya kota-kota turistik yang ada di Belanda.
-Den Haag, 30 Oktober 2016-
Semua foto adalah dokumentasi pribadi