SELAMAT TAHUN BARU 2020
Semoga kebahagiaan dan kesehatan senantiasa menyertai kita semua sepanjang tahun, juga diberikan umur panjang yang barakah. Semoga segala rencana dan doa yang terpanjat mendapatkan jalan kelancaran untuk mencapainya. Semoga semakin rendah hati, dikuatkan iman, melakukan hal – hal yang semakin baik setiap hari. Apapun itu, semoga yang terbaik.
Sebelum masuk ke tulisan utama, saya akan bercerita singkat tentang malam tahun baru dan hari pertama di tahun 2020. Malam tahun baru, seperti biasa tidak ada acara yang spesial. Setelah makan malam, saya mulai menggoreng pisang, ubi, dan singkong. Di luar rumah, terdengar suara petasan dan kembang api saling bersahutan, tapi tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Seperti tradisi di Belanda pada umumnya, tidak lengkap rasanya jika malam tahun baru tidak ada camilan Oliebollen. Akhirnya camilan yang ada di rumah perpaduan dari dua negara. Kearifan lokal : Oliebollen, Berliner bollen, Appleflap. Bersanding dengan kearifan Internasional : Pisang goreng, Ubi goreng, Singkong goreng.
Kami tidur jam 9 malam (maklum pasangan jompo ya begini, tidak kuat melek terlalu malam haha), jam setengah 12 saya terbangun, lalu jam 12 saya membangunkan suami mengucapkan selamat tahun baru dan mengucap beberapa doa dan harapan, setelahnya saya bergegas ke loteng untuk melihat kembang api. Tidak berapa lama, saya turun dan membuka korden kamar. Melihat kembang api dari kamar sambil twitteran haha mulia sekali hidup saya ini. Kembang api mulai berkurang, saya kembali tidur jam 2.
Paginya kami bangun seperti biasa, sarapan, lalu saya mulai masak. Rencananya, saya akan membuat tumpeng. Sudah menjadi kebiasaan sejak di Belanda, setiap tahun baru saya membuat tumpengan lalu menghantarkan nasi kuning ke para tetangga.
Jam 11 sudah selesai semua, saya mulai menyusun tumpeng dan printilannya. Seperti biasa, karena tidak punya cetakan tumpeng, saya menggunakan kertas karton dibentuk kerucut. Tumpeng kali ini isinya : mie goreng, sambel goreng kentang pete, tempe orek, ayam kalasan, dadar telor, perkedel, dan urap sayur. Setelah berdoa bersama dan mengucapkan beberapa harapan, kami menyantap tumpeng dengan antusias. Maklum, sudah sangat lapar.
Setelah makan, saya ke para tetangga untuk memberikan kotak nasi kuning. Setiap tahun baru memang seperti ini. Senang rasanya bisa lebih memperkenalkan makanan Indonesia. Sorenya, kami ke tetangga sebelah rumah. Setiap tahun baru kami juga selalu mendapatkan undangan untuk sekedar ngobrol sambil makan camilan (salah satunya Oliebollen lagi hahaha mabok Oliebollen).
Seperti itulah cerita malam tahun baru dan hari pertama tahun 2020. Sekarang menuju tulisan utama yang mungkin akan sangat panjang. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca.
KILAS BALIK 2019
Cerita tahun 2019, saya sambil mengintip tulisan tentang rencana tahun 2019 yang saya tulis awal 2019. Jadi saya tahu apa saja yang sudah terlaksanakan, apa saja yang masih menjadi PR.
KEHIDUPAN PRIBADI
-
Diploma Kelulusan Ujian Integrasi
Akhirnya saya menerima Diploma kelulusan ujian integrasi. Sah sudah saya memenuhi kewajiban lulus semua ujian integrasi. Dengan begitu, saya bisa mengajukan proses menjadi permanen residen. Akhir tahun sudah diproses.
-
Batal Menonton Beberapa Konser
Tahun 2018, saya membeli tiga tiket konser yaitu BSB, Maroon 5, dan Bon Jovi. Dua diantaranya memang konser yang saya tunggu-tunggu selama ini. Konser impianlah ceritanya. Padahal saya sudah tahu saat membeli tiket kalau tahun 2019 tidak akan bisa menonton konser. Dengan membeli tiket saja sudah senang haha. Akhirnya saya jual tiket-tiket tersebut, lumayan ada untungnya (calo haha).
-
Mengikuti Dua Kursus
Sewaktu awal tahun 2019 menuliskan ingin mengikuti kursus, sebenarnya belum terbayangkan kursus apa yang ingin saya ikuti. Ternyata menjelang akhir tahun, saya ada ide mau ikut kursus apa. Salah satunya kursus bahasa Belanda gratisan dari pemerintah kampung saya. Jadi kursus ini diadakan buat mereka yang sudah lulus ujian integrasi dan ingin mengikuti ujian level lebih tinggi. Saya sudah lulus ujian B1, rencananya tahun depan ingin mengambil ujian bahasa Belanda level B2. Ya mumpung ada kursus gratisan di perpustakaan dekat rumah, saya tidak mau menyiakan kesempatan. Waktunya malam, jadi pas dengan kondisi saya.
-
Menyelesaikan Target Membaca 50 Buku Dalam Satu Tahun
Ini adalah salah satu prestasi yang saya banggakan tahun ini, tuntas menyelesaikan target membaca 50 buku. Akhirnya yaa, setelah 4 tahun berturut memasang target 50 buku, tahun ini bisa juga capai target. Ternyata tidak ada yang mustahil di dunia ini, asal konsisten dan disiplin.
Saya ikut challenge seperti ini supaya disiplin saja. Sejauh mana saya konsisten dan disiplin menuju target yang saya tetapkan di awal. Sama halnya seperti membuat catatan rencana di awal tahun. Sejauh mana rencana sudah mendekati tujuan. Sama halnya dengan membaca Al-Qur’an, sebenarnya kalau mau khataman setiap tahun, sangat bisa. Mau pilih cara harian atau cara sebulan sewaktu Ramadan. Misalnya Ramadan, satu juz satu hari. Sebelum Idul Fitri sudah khataman. Begitu juga dengan cara harian, misalkan 5 lembar setiap hari. Bisa setiap selesai sholat satu lembar atau langsung satu waktu 5 lembar. Akhir tahun akan khataman Al-Qur’an. Seperti itu gambarannya.
Tentang buku-buku apa saja yang saya baca tahun 2019, nanti akan saya buatkan tulisan khusus. Saya membaca lumayan banyak buku yang menarik, beberapa tentang parenting.
-
BERTEMU DENGAN KAWAN-KAWAN BARU, PARA BLOGGER
Beberapa kali saya mengikuti potluck dengan grup yang sama. Pertemanan makan saya menyebutnya haha. Selain dengan orang-orang yang sama, tahun 2019 beberapa kali juga bertemu dengan orang-orang baru.
Rasanya tahun 2019 saya bertemu lumayan banyak orang-orang baru. Mereka ini saya kenal lewat twitter maupun lewat blog, ada juga yang dari komunitas. Bulan November saya mengundang makan siang beberapa orang yang saya kenal lewat twitter. Beberapa sudah pernah ketemu sebelumnya. Wah, seru sih obrolan kami. Waktu 4 jam cekikikan membahas dari yang serius sampai yang santai, tidak terasa. Sambil ngobrol sambil nyamil.
Akhir tahun, mendapat pesan dari Dita, salah satu blogger panutan saya dalam hal membaca buku. Dita yang tinggal di NYC, berencana akhir tahun liburan di Belanda dan mengajak saya serta Crystal untuk kopdaran. Akhir tahun 2018 sebenarnya Dita juga liburan di Belanda dan kamipun sudah janjian kopdaran. Apadaya, kalau belum berjodoh memang ada saja hambatannya. Tidak akan terpikir bakal ada kesempatan bertemu Dita dalam waktu dekat. Eh, ternyata kali ini bisa ketemu juga. Semakin percaya konsep Jodoh Pasti Bertemu *TerAfgan.
Sudah kenal Dita dari Blog sekitar 4 tahunan ini. Dita ini unik menurut saya. Banyak hal-hal yang saya suka dari apa yang dia ceritakan di blog. Tidak semuanya tentu saja ya, tapi secara keseluruhan, menarik. Salah satunya, selera musik Dita, yang saya tidak mengerti sama sekali hahaha. Maklum, generasi Afgan saya ini (bukan umurnya ya, selera musiknya *harus diperjelas). Karena sering komen-komenan, begitu pertama ketemu di Den Haag, kami sudah tidak ada canggung-canggungnya. Ngobrol seperti teman lama. Nyambung satu sama lain dengan Crystal juga. Saya yang penasaran tentang NYC, banyak bertanya seperti apa NYC. Dibayangan saya, pasti benar-benar megah, besar, dan meriah. Selain itu, topik obrolan kami juga unik sih, sampai ngobrolin Capres masing-masing periode haha Diaspora yang rasan-rasan Indonesia. Senang bertemu Dita secara langsung. Semoga lain waktu bisa bertemu Dita lagi, di NYC mungkin. Ada amin lagi? *minta amin mulu haha.
-
PEMILU INDONESIA DI BELANDA
Akhirnya bisa merasakan juga mengikuti Pemilu Indonesia di Belanda. Wah ini sih pengalaman tidak akan terlupa. Bukan hanya prosesnya (yang agak ruwet) tapi juga lebih karena saya sangat antusias.
-
SEPUPU TINGGAL 3 BULAN DI RUMAH
Akhir Februari, sepupu dekat datang ke Belanda dan tinggal di rumah selama 3 bulan. Rasanya menyenangkan punya teman ngobrol berbahasa Indonesia selama 3 bulan dan memberikan informasi terkini kabar di keluarga besar. Maklum, sejak di sini saya jadi kurang tahu kabar terkini di keluarga besar. Saya tidak ikut satupun WhatsApp grup keluarga.
-
KONSISTEN MENULIS DI BLOG
Ini juga jadi salah satu prestasi yang saya banggakan tahun ini, tetap konsisten menulis di blog diantara hingar bingar kegiatan sehari-hari. Lumayan, tahun ini saya bisa menulis sebanyak 48 judul. Jadi rata-rata 1 tulisan per minggu. Tahun 2018, saya menulis sebanyak 48 judul juga. Lumayanlah, masih rajin diantara keseruan saya mantengin (dan meramaikan) republik twitter.
-
HEATWAVE
Tahun 2019 panasnya ga ketulungan. Super panas, sampai 40 derajat sewaktu kami sedang di Kroasia. Belanda pun tak kalah panasnya. Kami sampai harus ke UGD karena ada yang nyaris kena dehidrasi. Salah satu pengalaman tak terlupakan, malam-malam harus ke UGD.
JALAN-JALAN
Jalan-jalan tahun ini tidak terlalu banyak, hanya tiga kali. Satu mengunjungi negara baru, yaitu Kroasia. Dua kali ke Jerman yaitu ke Cochem dan Nurnberg. Selebihnya, jalan-jalan di sekitar Belanda saja.
KELUARGA
Cerita bahagia dan sedih datang silih berganti di keluarga inti maupun keluarga besar kami. Banyak berita bahagia salah satunya adalah kelahiran, beberapa juga berita duka. Saya menerima kabar beberapa saudara meninggal dunia. Yang paling menyedihkan dari perantau yang jauh dari tanah air selain kangen makanan adalah saat ada kabar gembira, tidak berada di sana. Saat mendengar kabar duka, pun tidak bisa ada di sana.
Kabar duka yang datang di keluarga inti kami semakin menguatkan hubungan. Suka duka dijalani bersama, saling menopang, saling menguatkan.
MAKIN MELEK DUNIA MAYA
Semakin lama bergelut dengan dunia maya, semakin bisa mengendalikan diri. Tidak gampang terpancing dan tidak ingin berkomentar semua hal. Semakin bisa memilih dan memilah mana saja yang layak dikomentari. Kuncinya satu sih supaya tetap waras bermedia sosial : jangan terlalu diambil hati dan tidak perlu semua hal dikomentari. Kalau sudah menggebu ingin berkomentar, tarik napas dulu lalu tinggalkan. Kalau satu hari berlalu masih kepikiran, ya silahkan berkomentar. Menjadi pengamat lebih menyenangkan buat saya. Sembari mengamati, sembari menganalisa (lalu dijadikan bahan tulisan kalau kata Dita haha). Kritis boleh, lebih baik kurang-kurangi nyinyir. Mau cari apa sih. Tapi hari pertama 2020 sudah lumayan kepancing dengan pembahasan ASI di twitter. Akhirnya ya saya kasih data saja.
Selain itu, saya semakin berhati-hati membagikan hal-hal yang berhubungan denga n pribadi dan keluarga. Pamer hal-hal yang umum saja seperti masakan atau buku atau apapun itu. Saya juga semakin jarang membagikan foto diri, berpikir akan berakhir di mana foto yang saya taruh di internet. Ngeri juga kalau berpikir sejauh itu.
Beberapa pelajaran berharga yang saya dapat dari tahun 2019 :
- Mengikhlaskan kehilangan, seberapapun sakitnya. Meskipun butuh waktu, perlahan untuk melepaskan yang memang dititipkan hanya sementara. Mengingat memang hanya sampai waktu tertentu saja berjodoh untuk merasakan kehadirannya.
- Merawat sebaik mungkin apa yang sudah ada : kesehatan, pertemanan, keluarga, dan pernikahan
- Bahwa kebahagiaan dalam pernikahan itu butuh diperjuangkan bersama. Tidak harus selalu bahagia setiap saat, tapi masing-masing bisa saling menopang
Begitulah catatan tahun 2018. Sekarang saatnya saya menuliskan rencana tahun 2020.
RENCANA 2020
- MUDIK
Liburan ke Indonesia ini semacam rencana tahunan sejak tahun 2016 yang entah kapan bisa terealisasi haha. Ya sudahlah tidak apa, tiap tahun dibuat rencana. Siapa tahu 2020 bisa mudik beneran. Ada sumbangan amin?
- KURSUS
Menyelesaikan kursus yang sudah berjalan sekarang, semoga langsung lulus ujian tidak sampai mengulang karena harganya sangatlah mahal. Selain kursus tersebut, kursus bahasa Belanda gratisan dari pemerintah juga semoga selesai tahun ini dan bisa ke langkah selanjutnya yaitu ujian bahasa Belanda level B2. Ada lagi kursus yang ingin saya ikuti berhubungan dengan pendidikan anak-anak, juga satu kursus lagi berhubungan dengan New Product Development. Kok rasanya antara kursus satu dan lainnya ga nyambung ya haha ya sudahlah tak mengapa. Tahun 2020 saya belum tahu sudah bisa mulai cari pekerjaan atau belum, jadi ingin memaksimalkan ambil kursus saja dulu.
- BACA BUKU
Baca buku seperti biasa, ikut Reading Challenge di Goodreads. Tahun 2019 sudah lunas menyelesaikan target 50 buku, jadi 2020 mau santai, cukup target 20 buku.
- NULIS BLOG
Nulis blog semoga masih jalan terus. Minimal seminggu sekali. Kalau tidak menulis blog rasanya ada yang hampa *tsaahh!
- TURUN BERAT BADAN (BB) 25KG
Sebenarnya saya tidak tahu pasti sih selama dua tahun terakhir berapa kenaikan BB, setahun belakang memang sengaja tidak menimbang. Saya tulis 25kg sebagai perkiraan, bisa lebih bisa kurang. Karena 2020 sudah tidak ada alasan untuk berginuk-ginuk ria, jadi saatnya mulai atur pola makan dan makin kencang olahraga. Syukur-syukur kalau tahun ini bisa ikut Half Marathon. Cukuplah dua tahun punya badan melar haha mari kembali ke badan singset seperti sedia kala…. ini dengan catatan kalau saya ga kebanyakan rebahan ya haha.
- JALAN-JALAN
Seperti biasa, target tidak muluk-muluk, minimal bisa mendatangi satu negara baru. Sudah ada di daftar, mudah-mudahan terlaksana. Selebihnya, ya paling mendatangi negara-negara tetangga tapi ke kota yang baru.
- KELUARGA
Tidak ada rencana khusus di keluarga kami. Doa dari tahun ke tahun tetap sama. Semoga semuanya diberikan kesehatan yang baik, ikatan dalam keluarga selalu baik dan semakin baik, bahagia semuanya, hidup saling berdampingan dalam suka duka sampai akhir hayat.
-
TEGAK IBADAH DAN BERUSAHA BERMANFAAT
Tahun bertambah, umur berkurang, harusnya makin kencang ibadah. Tidak tahu sampai kapan diberikan kesempatan hidup, jadi lebih baik berusaha bermanfaat untuk diri sendiri, Sang Maha Pencipta dan orang-orang sekitar. Semakin berusaha keras mengendalikan nafsu merusak baik dari segi perkataan maupun perbuatan. Harus semakin kencang melakukan hal-hal yang berguna. Hidup di dunia tidak abadi.
Sejauh ini baru itu rencana saya untuk tahun 2020. Rencana-rencana lainnya akan muncul sambil jalan. Jadi, jalani saja dulu.
Cheers untuk 2020!
-2 Januari 2020-