Sudah dipenghujung Musim Gugur 2024, saya akan merangkum apa saja yang terjadi dalam kehidupan dimusim ini.
WARNA WARNI DAN MULAI DINGIN
Seperti biasa, musim gugur terkenal dengan warna warni yang sangat cantik. Mungkin ini satu -satunya yang menghibur saya ketika sudah masuk ke musim gugur. Warna warni yang sangat sayang untuk dilewatkan tanpa menjepret tiap hari tiap saat. Walhasil Hp saya pasti penuh dengan daun penuh warna, sampah daun yang spesial untuk musim gugur naik derajatnya jadi properti foto yang estetik.
Foto – foto di bawah ini, lokasinya hanya di sekitaran rumah saja. Kalau di kampung, mau ke hutan pun tinggal koprol sudah sampai.
Saat ini, suhu sudah menuju satu digit. Dinginnya mulai menusuk dan langit tiap hari berganti abu – abu. Mari mengenang musim gugur dengan warna warni yang menggembirakan, sebelum musim dingin datang.
BERTEMU DENGAN BEBERAPA TEMAN
Ternyata beberapa bulan kebelakang, saya banyak bertemu dengan teman – teman yang itu lagi itu lagi hahaha. Selain itu, saya juga bertemu beberapa kenalan baru. Kegiatan kami apalagi kalau tidak seputaran mengunyah.
Bersama Ika di MingkeeDi Warung Bakso Jiwa Jawa AmersfoortPotluck di halaman rumah mertua AnisBakso super enak di Jiwa JawaPotluckMengundang tetangga Indonesia makan bakso di rumahBersama Dita di Kopi KopiDidatangi Pak Mar dari IndonesiaMakan Rujak Cingur di Warung Barokah AmsterdamRujak Cingur Warung BarokahRujak Cingur Warung Barokah
JUALAN MASIH TETAP BERJALAN
Jualan juga masih ada saja yang pesan. Dari baked goods sampai masakan Jatim. Baked goods yang laris musim gugur ini : Sourdough Cinnamon Buns, Sourdough Focaccia, dan Banana Chocolate Muffins.
Sedangkan masakan, yang sering dipesan adalah : Soto ayam, lodeh, ayam bakar, rawon, dan bakso.
WAKTU YANG BERKUALITAS DENGAN KELUARGA
Liburan musim gugur tahun lalu, kami pergi ke Sisily, 8 hari. Lumayan cari yang hangat. Liburan musim gugur tahun ini, kami di Belanda saja. Setelah hampir tiap bulan kami selalu pergi liburan, ditutup musim panas kami road trip sebulan ke 7 negara, lumayan jenuh juga ya dengan liburan. Pengen leyeh – leyeh dulu di Belanda.
Jadi waktu anak – anak libur sekolah musim gugur, kami mencari kegiatan di sekitaran Belanda saja. Kami ke Lego World di Utrecht yang besarnya tidak karuan dan keren parah. Selain itu kami juga ke hutan melihat jamur, ke Den Haag melihat beberapa atraksi baru dan selebihnya anak – anak ada Sport Camp selama 2 hari. Ternyata liburan di Belanda saja sudah banyak sekali yang bisa dilakukan. Seminggu berlalu dengan cepat.
Melihat Jamur di hutanLego World di UtrechtView Tower di Binnenhoof Den Haag
MELAKSANAKAN KEGIATAN SEHARI – HARI
Seperti biasa, saya tetap dengan kegiatan sehari – hari.
Olahraga : Lari, Workout dengan dumbbells, jalan kaki 1 jam. Masak dan belanja ke pasar. Menemani anak – anak bermain, nyetrika, membaca buku, menikmati langit biru, rebahan, ngurusin bisnis di Indonesia, menyelesaikan beberapa kerjaan paruh waktu, bertemu dengan teman – teman, ikut 2 kali race 10km, mainan media sosial, menikmati waktu dengan keluarga, ngobrol dengan suami, ketemu Mama mertua, ngobrol dengan tetangga, nggosip dengan beberapa teman, dan menikmati hidup dengan maksimal.
Lari seminggu 2 kaliMasak pastaSayur asem klenthangMakan dengan ikan gorengBeli klenthang di pasarMenikmati langit biru
Itulah cerita singkat musim gugur tahun ini.
Semoga saya bisa melewati musim dingin tanpa sakit. Semangat!
Musim gugur atau Autumn atau dalam bahasa Belanda disebut Herfst tahun 2015 ini adalah yang pertama buat saya. Selama ini saya hanya menikmati musim gugur lewat serial Korea dan drama Jepang. Saya dulu memang maniak sekali melihat serial Korea dan Jepang. Masih ingat betul bagaimana saya lebih mementingkan begadang maraton serial korea dibandingkan mengerjakan revisi tesis. Lebih parahnya ketika sedang menunggu antrian bimbingan, teman-teman yang lain tidak tenang sambil membolak balik draft tesis, saya dengan santainya menunggu sambil melanjutkan menonton serial Korea. Cukup sekian info kecanduan saya pada serial Korea dan Jepang. Sekarang sudah insyaf kok (sementara).
Dulu suka membayangkan bagaimana rasanya melihat langsung daun berwarna merah, kuning, pink yang berguguran, berserakan ditanah atau trotoar, atau pohon yang siap meranggas dengan daun berwarna merah kehitaman. Pasti romantis sekali. Musim gugur yang awalnya hanya khayalan tingkat tinggi -seperti judul lagu Peter Pan- sekarang saya bisa merasakan sendiri, meskipun belum semua daunnya berubah warna menjadi kuning atau merah. Entah kenapa saya merasa durasi hari matahari bersinar lebih sering pada musim gugur dibandingkan pada musim panas lalu. Kalau saya tidak salah ingat, selama musim panas hujan hampir datang setiap hari meskipun ada saat tertentu ketika puasa selama 19 jam panasnya menyengat sampai 38 derajat celcius, yang setelah saya rasakan masih lebih panas di Surabaya dengan suhu yang sama. Selama musim gugur ini matahari berbaik hati selalu menampakkan sinarnya, cerah dan hangat. Birunya langit selalu menggemaskan, seperti tidak pernah cukup untuk mengagumi betapa indahnya langit yang berwarna biru bersih, meskipun beberapa kali hujan tetap rajin mampir. Ada kegiatan mewah yang rajin kami lakukan selama beberapa kali akhir pekan, yaitu berkegiatan di alam.
Bersepeda di hutan saat musim panas Bersepeda di hutan saat musim gugur
Maksud dari berkegiatan dialam yaitu bersepeda keliling kota Den Haag (meskipun dalam keseharian, kami juga bersepeda kemana-mana), duduk-duduk ditaman, jalan-jalan ke beberapa hutan yang lokasinya di Zoetermeer dan Delft, dan piknik membawa tikar sambil membaca buku dipinggir danau. Kenapa saya menyebut kegiatan mewah? karena ketika sinar matahari muncul disini mewah sekali rasanya, membuat hati riang gembira. Jadi ketika matahari sedang tampil maksimal, saya memanfaatkan juga lebih maksimal. Saya selalu berseloroh dengan menyebutnya sebagai kegiatan mengumpulkan vitamin D sebanyak mungkin sebagai cadangan pada musim dingin nanti. Bahkan sewaktu kehutan, saya melihat beberapa anak kecil terlihat asyik tertawa riang sambil membawa kantung, mengumpulkan jamur. Saya tidak tahu pasti jamur jenis mana yang bisa dikonsumsi ataupun yang beracun. Ada juga beberapa dari mereka yang membawa ember, mengumpulkan apel-apel yang sedang ranum memetik langsung dari pohonnya. Hari sabtu lalu saya juga berkesempatan bersepeda bersama Crystal, menjelajahi hutan, danau, dan taman ditiga kota.
Banyak jamur yang bermunculan di hutan dengan aneka jenis rupa Terlihat menggiurkan ya. Kata seorang kenalan ini beracun. Suami bilang “mungkin ini beracun.” Saya jawab “tau darimana?” dijawab lagi “coba saja, nanti kita tahu dia beracun apa nggak” —> Cari masalah dia 😀 Melihat bangku kosong, tiba-tiba dia bilang “Schatje, aku tidur dulu ya sebentar.” Lalu tertidurlah dengan nyenyak sampai setengah jam. Bersenang-senang dengan hangat matahari secara maksimal.
Danau ditengah hutan Piknik di danau satunya
Akhir pekan lalu, saya dan suami pergi ke sebuah bukit yang tidak jauh dari rumah untuk latihan lari. Bukit ini juga menjadi tempat suami berlatih mountain bike seminggu sekali. Rencananya tidak berapa lama lagi kami akan mengikuti lomba lari. Tanjakan bukit ini lumayan curam juga, mengingatkan saya pada tingkat kesulitan di Bromo Marathon. Berlatih jam 8 pagi dengan suhu 2 derajat celcius, angin yang menerpa pelan serta tanjakan yang susah dilalui, bukan perkara mudah. Saya yang memang latihan berdasarkan mood merasakan dampaknya. Nafas pendek, tangan berasa kebas kedinginan, bahkan pada satu titik saya merasakan susah bernafas seperti kehabisan oksigen. Tetapi begitu melihat pemandangan di bukit dan hutan, serta matahari yang perlahan bersinar membuat saya kembali bersemangat.
Tempat latihan lari Tempat latihan lari Tempat latihan lari Keihatan tidak saya diujung sana? Tempat latihan lari
Dan tentu saja, oktober tidak lengkap tanpa kehadiran labu kuning atau pumpkin. Sepanjang mata memandang, pumpkin ada dimana-mana. Bahkan di pasar harganya juga lumayan murah. Dan ini kali pertama saya membuat pumpkin soup yang resepnya mencontek dari blog Beth. Rasanya luar biasa enak, sehat, hangat dibadan dan tentu saja gampang dan tidak ruwet dalam proses memasaknya. Suami sampai nambah berulangkali.
Ini besar sekali labunya. Pumpkin soup
Namun sejak beberapa hari ini suhu menurun. Meskipun matahari tetap bersinar, tetapi hawa dingin semakin menusuk ditambah angin. Bahkan kemarin sewaktu saya pergi ke sekolah, suhu dipagi hari 1 derajat celcius, sekitar jam 10 naik menjadi 3 derajat celcius. Seorang teman yang tinggal di Groningen mengatakan bahwa suhu disana sudah -2 derajat celcius dipagi hari pada waktu yang sama. Saya sudah mengeluarkan perlengkapan winter : jaket tebal, sarung tangan, dan baju berlapis agar badan tetap hangat. Ada pemandangan yang menggelitik saat saya pulang sekolah. Matahari bersinar terang, tapi orang-orang lalu lalang dengan berpakaian winter lengkap : boots selutut, syal, jaket tebal, kupluk, dan beberapa memakai sarung tangan juga. Saya yang awalnya merasa aneh karena sudah memakai jaket tebal, begitu melihat mereka jadi tersenyum “Horeee, tidak saya saja!”
Kangen hangat matahariSejauh ini menyenangkan perkenalan dengan musim gugur pertama saya di Belanda. Udara tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin (pada awalnya) , daun berwarna-warni, langit biru, dan banyak melakukan aktifitas di alam.